Baku Mutu Udara Sumbar 22 September jadi Rekor Terburuk 2019
VALORAnews - Kepala Stasiun GAW Bukit Kototabang, Wan Dayantolis mengatakan, baku mutu udara Sumbar Senin (23/9/2019) ini, jadi rekor terburuk sepanjang tahun ini. Grafik PM10 indikator polutan partikulat seperti debu dan partikel asap, sejak siang dan malam, Ahad (22/9/2019) konsisten berada di atas baku mutu atau nilai yang ditolerir.
"Siang hari kemarin mencapi 341 ug/m3 dan malam hari berkisar pada 150-250 ug/m3. Baku mutu PM10 sebesar 150 ug/m3," ungkap Wan Dayantolis dalam pernyataan tertulis yang diterima, Senin pagi.
Berdasarkan citra Himawari-8, ungkap dia, sebaran asap merata di wilayah Sumbar. Komponen angin dari timur yang mengarah dari Riau dan Jambi.
"Berdasarkan model analisis iklim global sebaran asap mengarah ke daerah sisi barat Sumbar seperti Padang dan Pariaman," terangnya.
Baca juga: Ini Tiga Poin Imbauan Disdikbud Agam Terkait Kabut Asap
"Kepekatan asap berdasarkan indikator AOD diprediksi masih akan mencapai maksimum pada Senin siang ini," tambahnya.
Dikatakan, pandangan mendatar secara umum di Sumbar, kurang dari 2 km. "Pengendara kendaraan diharapkan meningkatkan kehati-hatiannya selama berkendara," terang dia. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro