Florikultura Indonesia 2019 Dibuka: Kawasan Lubuk Minturun jadi Kampung Bunga

Jumat, 06 September 2019, 19:47 WIB | News | Kota Padang
Florikultura Indonesia 2019 Dibuka: Kawasan Lubuk Minturun jadi Kampung Bunga
Wako Padang, Mahyeldi mengangkat ubi ukuran jumbo yang dipamerkan pada Pedatani V yang digelar di Komplek Perkantoran Balaikota Padang, Jumat (6/9/2019). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

Ia menyebutkan, Kota Padang sejatinya memiliki sentra tanaman hias yang cukup besar yang terpusat di Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah. Lebih kurang 500 keluarga berusaha di bidang tanaman hias.

"Pada 2010, kelompok tani kita sudah pernah dua kali ekspor tanaman Raphis Excelsa ke Belanda. Namun, karena keterbatasan petani kita dengan ketatnya aturan ekspor, kegiatan ini tidak berlanjut sampai sekarang," tukasnya.

Mahyeldi pun menaruh harapan besar, event Florikultura Indonesia 2019 yang menghadirkan pelaku-pelaku usaha florikultura dan stakeholder mulai dari pusat sampai ke daerah-daerah di Indonesia. Apalagi dengan adanya seminar-seminar nasional yang digelar, tentunya dapat membantu meningkatkan petani-petani tanaman hias bisa maju, berdaya saing di ajang nasional bahkan internasional.

Baca juga: Gubernur Sumbar Ucapkan Terima Kasih Atas Semangat Kerelawanan yang Ditumbuhkan PMI

"Lubuk Minturun sebagai Kampung Flori akan mengadakan kerjasama dengan beberapa kota di Sumbar dan Kementerian Pertanian yang bertujuan mengembangkan komoditi tanaman hias menjadi komoditi ekspor dari Sumbar."

"Insya Allah pada Juni 2020 mendatang, Kota Padang akan menggelar Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI. Maka itu melalui kegiatan Florikultura dan Pedatani ini juga menjadi evaluasi dan ajang pemanasan bagi kita untuk dapat menggelar Penas KTNA nanti. Mari kita ikuti dan manfaatkan kegiatan ini dengan baik," tukasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syaiful Bahri menyebutkan, Florikultura dan Pedatani merupakan ajang pameran sekaligus silaturahmi sesama pengusaha bunga se-Indonesia. Semua kegiatan menyajikan pameran potensi tanaman bunga dan tanaman hias daerah, kesenian, seminar/lokakarya membangun industri florikultura nasional, demo merangkai bunga, lomba menggambar, lomba puteri bunga dan lomba stand pameran florikultura.

"Selain itu maksud dan tujuan penyelenggaran event ini juga dalam rangka memfasilitasi dialog antar stakeholder guna mendorong inisiasi pembentukan forum kerjasama antar pelaku usaha lintas kawasan florikultura. Yaitunya menguatkan komitmen untuk peningkatan sinergi dalam pembangunan industri florikultura nasional dan mendapatkan umpan balik dari pelaku usaha dalam rangka refocusing program pengembangan agribisnis dan agroindustri florikultura," terangnya.

Ia menjelaskan, gelaran Florikultura Indonesia merupakan agenda tahunan pemerintah yang akan digelar untuk ketiga kalinya. Bagi Kota Padang merupakan daerah pelaksana yang pertama kalinya di luar Pulau Jawa.

"Sasaran kita melalui kegiatan ini adalah, bagaimana potensi usaha bunga dan tanaman hias yang ada di Kota Padang dapat terus berkembang, terutama di kawasan Lubuk Minturun yang berpotensi menjadi kampung flori atau desa bunga yang akan menjadi salah satu ikon kawasan wisata yang dipenuhi bunga dan tanaman hias di Kota Padang," harapnya.

Adapun untuk peserta kegiatan Florikultura Indonesia 2019 diikuti sebanyak 40 peserta terdiri dari Kementerian/Lembaga dan IPB, kabupaten/kota luar dan dalam Sumbar. (rls/vry)

Halaman:
1 2
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: