Florikultura Indonesia 2019 Dibuka: Kawasan Lubuk Minturun jadi Kampung Bunga
Ia menyebutkan, Kota Padang sejatinya memiliki sentra tanaman hias yang cukup besar yang terpusat di Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah. Lebih kurang 500 keluarga berusaha di bidang tanaman hias.
"Pada 2010, kelompok tani kita sudah pernah dua kali ekspor tanaman Raphis Excelsa ke Belanda. Namun, karena keterbatasan petani kita dengan ketatnya aturan ekspor, kegiatan ini tidak berlanjut sampai sekarang," tukasnya.
Mahyeldi pun menaruh harapan besar, event Florikultura Indonesia 2019 yang menghadirkan pelaku-pelaku usaha florikultura dan stakeholder mulai dari pusat sampai ke daerah-daerah di Indonesia. Apalagi dengan adanya seminar-seminar nasional yang digelar, tentunya dapat membantu meningkatkan petani-petani tanaman hias bisa maju, berdaya saing di ajang nasional bahkan internasional.
Baca juga: Mahyeldi Jalani Cuti Kampanye Pilkada, Fasilitas Dinas Diserahkan ke Plt Gubernur
"Lubuk Minturun sebagai Kampung Flori akan mengadakan kerjasama dengan beberapa kota di Sumbar dan Kementerian Pertanian yang bertujuan mengembangkan komoditi tanaman hias menjadi komoditi ekspor dari Sumbar."
"Insya Allah pada Juni 2020 mendatang, Kota Padang akan menggelar Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI. Maka itu melalui kegiatan Florikultura dan Pedatani ini juga menjadi evaluasi dan ajang pemanasan bagi kita untuk dapat menggelar Penas KTNA nanti. Mari kita ikuti dan manfaatkan kegiatan ini dengan baik," tukasnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syaiful Bahri menyebutkan, Florikultura dan Pedatani merupakan ajang pameran sekaligus silaturahmi sesama pengusaha bunga se-Indonesia. Semua kegiatan menyajikan pameran potensi tanaman bunga dan tanaman hias daerah, kesenian, seminar/lokakarya membangun industri florikultura nasional, demo merangkai bunga, lomba menggambar, lomba puteri bunga dan lomba stand pameran florikultura.
"Selain itu maksud dan tujuan penyelenggaran event ini juga dalam rangka memfasilitasi dialog antar stakeholder guna mendorong inisiasi pembentukan forum kerjasama antar pelaku usaha lintas kawasan florikultura. Yaitunya menguatkan komitmen untuk peningkatan sinergi dalam pembangunan industri florikultura nasional dan mendapatkan umpan balik dari pelaku usaha dalam rangka refocusing program pengembangan agribisnis dan agroindustri florikultura," terangnya.
Ia menjelaskan, gelaran Florikultura Indonesia merupakan agenda tahunan pemerintah yang akan digelar untuk ketiga kalinya. Bagi Kota Padang merupakan daerah pelaksana yang pertama kalinya di luar Pulau Jawa.
"Sasaran kita melalui kegiatan ini adalah, bagaimana potensi usaha bunga dan tanaman hias yang ada di Kota Padang dapat terus berkembang, terutama di kawasan Lubuk Minturun yang berpotensi menjadi kampung flori atau desa bunga yang akan menjadi salah satu ikon kawasan wisata yang dipenuhi bunga dan tanaman hias di Kota Padang," harapnya.
Adapun untuk peserta kegiatan Florikultura Indonesia 2019 diikuti sebanyak 40 peserta terdiri dari Kementerian/Lembaga dan IPB, kabupaten/kota luar dan dalam Sumbar. (rls/vry)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar