Rakerda IWAPI Sumbar IV: Bangun Fanatisme Daerah untuk Kesejahteraan Masyarakat
VALORAnews - Guna memajukan para pengusaha dan pengrajin yang paling mendasar yang mesti kita lakukan bagaimana membangun fanatisme daerah, agar setiap masyarakat merasa bangga dengan memakai produk sendiri.
Kemudian, berpikir global bagaimana pulo produk lokal itu menjadi kesenangan bagi semua orang, minimal bagaimana wisatawan menyenangi dan memakai produk lokal.
Hal itu diungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat,m, Nasrul Abit, saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IV Ikatan Wanita Pengusaha Perempuan (IWAPI) Sumatera Barat, di salah satu hotel di Padang, Sabtu (3/8/2019).
Dia menegaskan, terlepas dari itu semua, yang paling mendasar yang harus dilakukan adalah bagaimana membangun fanatisme terhadap produk lokal Sumatera Barat, namun dengan berfikir secara global.
Baca juga: IWAPI PESSEL Gelar Pelatihan Public Speaking
"Contohnya batik kita. Kita harus menciptakan fanatisme terhadap batik. Kita harus bangga memakai memakai produk kita sendiri. Kita ada Silungkang, Tanah Liek dan lainnya," ungkapnya.
Nasrul Abit mengatakan, sesuai dengan tema Rakerda yakni "Meningkatkan kompetensi dan partisipasi wanita untuk memajukan UKM di era revolusi industri 4.0," para pengusaha ko wanita harus memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan usahanya.
"Tentu mau tidak mau, suka tidak suka, kita memang harus masuk ke dalam apa itu revolusi 4.0. Yang kita unggulkan tentu produk UMKM kita. Ada 6000 jenis usaha rumah tangga. Kalau diambil 10 persen saja bisa di jual dengan menggunakan teknologi tentu sangat baik," ungkap Nasrul.
Nasrul menambahkan, untuk bersaing di dunia pemasaran, produk juga harus dikemas dengan menggunakan daya tarik yang berbeda.
Baca juga: PEMKAB PESSEL Ajak Semua Pihak Berpartisipasi Dalam Pembangunan
"Untuk di Sumbar, kalau produknya ada, bisa bersanding dan sesuai standar, kasih tau saya, saya akan bicarakan untuk diisi di supermarket yang ada di Sumbar ini. Karena itu memang sudah ada perjanjiannya. Produk lokal 30 persen bisa kita isi. Namun tentu harus standar dan bersaing," ujarnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro