Dua Gempabumi Tektonik Segmen Suliti-Siulak Getarkan Bumi Solsel
VALORAnews - Pada Kamis (28/2/2019), dua kali gempa tektonik berpusat di Kabupaten Solok Selatan. Gempa pertama terjadi pukul pukul 01.55.02 WIB dengan kekuatan 4,8 SRS dan yang kedua terulang pukul 06.27.05 WIB dengan magnitudo 5,3 SR.
"Gempabumi yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) tepatnya pada pertemuan segmen Suliti-Siulak," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam siaran pers yang diterima.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi pada pagi, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar mendatar (Strike-Slip). Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 km arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, pada kedalaman 10 km.
Menurut informasi dirasakan dari masyarakat, dampak gempabumi dirasakan di daerah Solok Selatan IV MMI, Padang III-IV MMI, Painan dan Padangpanjang II-III MMI, Payakumbuh Limapuluh Kota II MMI, Kepahyang I MMI.
"Hingga pukul 06.45 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," harap Rahmat.
Sementara, Kepala Stasiun Geofisika Klas I Padangpanjang, Irwan Slamet melansir, gempabumi berkekuatan 4,8 SR pada Kamis dinihari itu, berpusat pada koordinat 1,59 Lintang Selatan dan 101.27 Bujur Timur, tepatnya 19 kilometer Barat Daya Kabupaten Solok Selatan, pada kedalaman 11 kilometer.
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa pada Kamis dinihari ini, merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) tepatnya pada pertemuan segmen Suliti dan Siulak," terang Irwan.
Berdasarkan laporan dari masyarakan goncangan tersebut dirasakan di Solok Selatan berkisar II Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG) atau antara II-III MMI. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya," terangnya
Baca juga: Padangpariaman Dihoyak Gempa 4,2 SR Dinihari Tadi
Hingga pukul 02.44 WIB, monitoring BMKG menunjukkan ada 1 kali aktivitas gempabumi susulan. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
- Ketua Dekranasda Solsel Resmikan Mitra Kerinci Galeri
- Mandabiah Kabau Nan Gadang, Khairunas: Pemkab Dukung Pelestarian Budaya
- Bupati Solsel Nilai BBI Bariang Cocok jadi Lokasi Wisata Edukasi
- Dekranasda Solsel Fasilitasi 70 Milenial Dilatih Desainer Andal