Kata Wagub, Ada 18 Ribu LGBT, 65 Ribu Pecandu Narkoba di Sumbar

Senin, 25 Februari 2019, 17:00 WIB | Kuliner | Nasional
Kata Wagub, Ada 18 Ribu LGBT, 65 Ribu Pecandu Narkoba di Sumbar
Wagub Sumbar, Nasrul Abit foto bersama dengan perantau IKPS Provinsi Jambi, Sabtu (23/2/2019) di salah satu rumah makan di Kota Jambi. (humas)

VALORAnews - Ikatan Keluarga Pesisir Selatan (IKPS) mesti ikut serta mendorong pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) di Sumatera Barat agar dapat implementasikan filosofi Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

"Perilaku sex bebas, LGBT dan nakorba telah merusak para generasi muda kita yang angkanya terus meningkat dari waktu ke waktu," ungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit pada saat bersilaturahmi dengan perantau Pesisir Selatan (Pessel) Kota Jambi yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pesisir Selatan (IKPS), Sabtu (23/2/2019).

Nasrul Abit menyampaikan, pemerintah provinsi Sumatera Barat memberikan apresiasi kepada perantau asal Pessel yang ada di provinsi Jambi yang terus menjaga silahturahminya walaupun jauh dari kampung halaman.

"Walaupun jauh dari kampung halaman, kita harus tetap menjaga kekompakan dan mempererat silahturami, sehingga dunsanak kami yang ada di Jambi ini tetap terjaga hubungan baik dan jangan sampai diputus," kata Nasrul Abit.

Baca juga: Narapidana Lapas Muaro Padang Gunakan Jasa Bintara Polri Bawa 141 Paket Ganja

Nasrul Abit menegaskan, ada dua hal yang harus diperhatikan dalam menjaga anak kemenakan di kampung. Pertama, perilaku LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Kedua, Narkoba dan yang terakhir bagaimana menjaga lingkungan dari masalah sosial masyarakat.

"Saat ini, Sumbar sedang menghadapi tantangan perilaku LGBT. Ini persoalan yang serius. Sumbar berapa pada peringkat pertama kasus LGBT dan peringkat ketiga terkait penggunaan narkoba di Indonesia. Kita menolak tegas perilaku LGBT, tidak ada toleransi bagi mereka di ranah Minang," tegas Nasrul Abit.

Dia mengatakan, berdasarkan data hasil tim konselor penelitian perkembangan penyakit HIV-AIDS, angka LGBT di Sumbar ada 18.000 orang. Angka ini sangat mengejutkan. Penyakit HIV dan Aids sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkannya, berarti jika sudah terkena tinggal menunggu ajal.

"Kita mengimbau perantauan Pessel, untuk mengawasi pergerakan dan pergaulan anggota keluarganya. Sehingga, apa yang dilakukan mereka di luar rumah dapat terpantau dengan jelas dan tidak melakukan tindakan yang menyimpang," harapnya.

Baca juga: Sosper No 9 Tahun 2018, Ermaneli Jelaskan Pintu Masuk Peredaran Narkoba di Sumbar

Dalam budaya Minangkabau dengan filosofi Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), jelas-jelas tidak ada dalam budaya dan adat Minangkabau. "Semua agama melarangnya dan tidak baik juga dari disegi kesehatan," ucapnya.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: