Buku Anak-anak Revolusi Budiman Sudjatmiko Disita Tim Gabungan, Ini Judul Lainnya
VALORAnews - Toko Buku Nagare Boshi di Jl Hos Cokrominoto, Padang digeledah tim gabungan terdiri dari TNI, Polri, Kejaksaan, Satpol PP dan Pengadilan Negeri Padang, Selasa (8/1/2018) siang. Penggeledahan ini terkait dengan informasi, dijualnya buku berbau ajaran komunisme di tempat tersebut.
Buku yang diamankan itu, tiga buah buku karya Budiman Sudjatmiko, Anak-anak Revolusi yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama. Kemudian, Gestapu 65 PKI, Aidit, Sukarno dan Soeharto (penerbit Mizan, 1 buku), Jasmerah karya Wirianto Sumartono (Laksana, 5 buku) dan Wiji Tukul (Tempo, 4 buku). Kemudian, juga disita buku lainnya berjudul; Kronik 65 (2 buah), Jasmerah (2 buah), Mengincar Bung Besar (2 buah),
Danramil Padang Barat, Mayor P Simbolon mengatakan, di toko buku itu memang ditemukan buku yang berpaham komunis. Indikasinya, judul buku itu jelas ditulis tentang PKI yang pahamnya dinyatakan terlarang di Indonesia.
"Isinya diduga sudah diubah yakni mengajarkan tentang komunisme, tak seperti yang tertulis di cover buku. Kita akan cek juga di toko buku lain di Padang, keberadaan buku seperti ini," ungkap Mayor P Simbolon.
Baca juga: Mahyeldi Dukung Pengecekan Buku Berbau Komunis
Sementara, pemilik toko, Yanto (35) mengatakan, sebagai penjual, dirinya tidak tahu persis isi buku yang diamankan tersebut. Karena, buku tersebut dititip jual oleh penerbitnya.
"Penerbitnya beragam. Setahu saya, buku ini berizin. Namun, kita tidak mengerti apakah buku tersebut dilarang, saya juga tidak membacanya," ungkap Yanto tentang buku-buku yang disita itu.
"Setahu saya, buku yang diambil tentang sejarah, bukan pendoktrinan paham tertentu," tambahnya.
Sementara, pelayan toko, Devi (25) mengungkapkan, buku didapatkan langsung dengan bekerja sama dengan penerbit yang pemesanannya melalui telepon. Penerbit yang menjadikan tempatnya bekerja itu sebagai agen, PT Gramedia Pustaka Utama dan Mizan.
Baca juga: Ada Cendol Mengandung Rhodamin di Pasar Pabukoaan
"Untuk buku Gestapu, baru dipasarkan sekitar September 2018. Sedangkan jumlah buku yang dipasarkan, berdasarkan permintaan konsumen," ungkap Devi sembari menyebut, toko buku itu baru pindah ke Jl Hos Cokrominoto.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro