BPBD Sumbar Imbau Waspadai Bencana Hidrometeorologi, Ini Prakiraan BMKG

Selasa, 11 Desember 2018, 20:26 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
BPBD Sumbar Imbau Waspadai Bencana Hidrometeorologi, Ini Prakiraan BMKG
Alat berat tengah membersihkan material longsor yang menimbun ruas jalan Payakumbuh-Bangkinang, Selasa (11/12/2018). Longsor ini mengakibatkan terputusnya akses dari Sumbar ke Riau. (bpbd limapulu kota)

VALORAnews -- Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggalungan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman mengimbau Kalaksa BPBD kabupaten/kota di Sumbar, untuk mewaspadai potensi bencana di wilayahnya masing-masing. Imbauan ini seiring peringatan BMKG terkait tingginya curah hujan hingga awal Januari 2019 mendatang.

"Mengantisipasi korban jiwa tidak berjatuhan, diimbau pada Kalaksa kabupaten/kota agar selalu waspada dan melakukan langkah-langkah evakuasi terhadap daerah rawan banjir dan longsor," ungkap Erman dalam pesan whatsapp yang diterima, Selasa (11/12/2018).

Disamping itu, Erman mengharapkan, BPBD kabupaten/kota segera melaporkan setiap kejadian bencana di wilayah kerjanya ke BPBD provinsi.

Sementara, dalam siaran pers yang diterima, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melansir potensi hujan lebat hingga hingga satu minggu ke depan dan peringatan waspada terhadap potensi banjir dan longsor di sejumlah daerah di Sumatera dan Jawa sebagai dampak bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir dan longsor.

Baca juga: Ini Prakiraan Cuaca di 4 Objek Wisata Pantai Unggulan di Sumbar dari Sabtu Pagi hingga Sore

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R Prabowo menjelaskan, bahwa beberapa hari terakhir menunjukkan mulai tampak adanya aktivitas aliran massa udara dingin dari Asia (Monsun Dingin Asia) yang signifikan, sehingga dampaknya mempengaruhi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

"Seminggu ke depan, diprediksi akan adanya aliran massa udara basah yang menjalar dari Barat Samudera Hindia menuju ke wilayah Indonesia bagian Barat yang dikenal dengan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO)," terangnya.

Interaksi kedua fenomena tersebut dan ditambah dengan tingginya aktifitas gangguan tropis, terangnya, berupa sirkulasi dan pertemuan angin dapat menyebabkan dan meningkatkan potensi terjadinya hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang khususnya di Sumatera dan Jawa.

"Selain provinsi di Sumatera dan Jawa diperkirakan Bali dan Kalimantan Barat dan Tengah serta wilayah Maluku juga akan berpotensi terjadi hujan lebat pada periode ini," tukasnya.

Baca juga: Waspada! BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca untuk Tanggal 12 dan 13 April 2024, Ini Daerahnya

"Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia dalam periode seminggu ke depan, 10-16 Desember 2018, antara lain di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: