Lapas Muaro Padang Butuh Evakuasi Vertikal, Ini Alasannya
VALORAnews - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Hak Azazi Manusia Sumatera Barat, Yasmon mengatakan, Lapas Muaro Padang butuh shelter sebagai titik evakuasi vertikal jika Padang dilanda gempa yang diserta tsunami.
"Saat gempa yang disertai tsunami menerjang Kota Palu beberapa waktu lalu, keberadaan shelter di Lapas kelas IIA Muaro Padang, jadi sebuah kebutuhan," ungkap Yasmin disela-sela kegiatan pemusnahan barang sitaan dari warga binaan, Kamis (8/11/2018).
Hal itu penting, urai Yasmon, karena lokasi Lapas Muaro sendiri hanya berjarak beberapa meter dari bibir pantai. "Lapas Muaro Padang bakal jadi tembok penghadang pertama, andaikan bencana tersebut datang," urai dia.
Provinsi Sumatera Barat sendiri juga merupakan daerah yang rawan gempa seperti yang terjadi 2009 lalu, yang meluluh lantakan Kota Padang dan beberapa daerah lainnya.
Baca juga: Targetkan Zero Halinar, Lapas Muaro Musnahkan 532 Telepon Genggam
"Ada sekitar 1.000 orang warga binaan dan pegawai Lapas. Andaikata terjadi gempa dan tsunami, kemana mereka akan menyelamatkan diri. Saat ini, kita sudah mengajukan hal tersebut ke Pemko Padang dan Pemprov Sumbar, karena wewenang tersebut ada di mereka," terangnya.
Saat ini, terangnya, Pemko tengah giat membangun shelter di titik-titik yang dianggap rawan. "Kami berharap, Lapas juga menjadi salah satu titik pembangunan shelter tersebut," harap Yasmon.
Kebutuhkan akan shelter ini juga diharapkan Kalapas Kelas IIA Muaro Padang, Arimin. "Saat terjadi gempa dengan magnitudi besar, susana di Lapas mencekam. Kepanikan terjadi di tengah warga binaan maupun petugas," ungkapnya.
"Disaat seperti itu, petugas dihadapkan pada suasana dilematis, karena ini menyangkut nyawa ratusan warga binaan. Jika dilepas, andaikata tsunami tidak terjadi, bagaimana pertanggungjawaban petugas. Kalau tsunami memang terjadi, hampir seribu nyawa yang akan jadi korban. Bagaimanapun, warga binaan adalah manusia dan saudara kita," papar Arimin.
Dijelaskan Arimin, Standar Operasional Prosedur (SOP) di Lapas, andaikata terjadi gempa besar, petugas akan membawa warga binaan ke jalur evakusi di kawasan Gunung Padang.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro