Nasrul Abit Ingatkan BPBD Cepat Tanggap Sikapi Bencana
Bantuan itu dikaitkan juga dengan perpanjangan masa tanggap darurat di Pasbar. Karena, masih ada daerah yang terisolir tidak terjangkau akibat bencana banjir bandang tersebut.
"Perpanjangan masa tanggap darurat merupakan sebuah kebijakan, sesuai kondisi bencana sebuah daerah. Tujuannya yang jelas, bagaimana semua permasalahan dapat segera terdata untuk pelaksanan rehab rekon setelah bencana tersebut," jelas dia.
Kepala BPBD Pasaman, Maspei Kenedi menyampaikan, bencana banjir bandang di Pasaman akibat curah hujan lebat sejak 9 sampai 11 Oktober 2018. Hal ini telah berdampak pada 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman. Lubuk Sikaping, Panti, Padang Galugur, Rao Selatan, Rao, Rao Utara, Mapat Tunggul, Duo Koto, Bonjol dan Tigo Nagari.
Baca juga: PILKADA 2024, BAWASLU: Awasi Ketat Distribusi Surat C Pemberitahuan ke Pemilih
Sementara sarana prasarana yang terkena dan rusak, jalan 24 lokasi, jembatan 20 buah, irigasi 21 buah, rumah terendam 1.407 unit, rumah rusak berat 96 unit, sekolah 19 unit, sarana ibadah 19 unit, pasar 1 buah.
Kemudian, sarana air bersih 3 unit, sawah 455 ha, kebun 462 ha, PLTMH 12 unit, kolam ikan 189 buah dengan total kerugian diprediksi Rp80 sampai 100 miliar. "Masyarakat yang terdampak lebih kurang 1.503 kepala keluarga," ungkapnya. (rls/vry)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Pemprov Sumbar akan Bangun Planetarium di Pasaman, Audy: Dibangun dengan Dana BKK Rp8 Miliar
- Audy Joinaldy Resmikan Eduwisata Madu Kelulut di Pasaman
- Video Konten dari Publik Figur jadi Promosi Wisata Efektif
- KPU dan Disdukcapil Pasaman Sisir 10.559 Warga Belum Rekam Data KTP Elektronik
- KPU Pasaman Catat 744 Orang Pemilih Disabilitas, Taufiq: Fasilitas Pendamping Disediakan