Muzni Zakaria Paparkan Upaya Pelestarian Budaya di Temu Pusaka Indonesia
VALORAnews - Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Lembaga PBB, UNESCO, di Paris, Perancis, Prof Bambang Hari Wibisono, menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen yang dilakukan Pemkab Solok Selatan di bawah pimpinan Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria, dalam usaha pelestarian budaya.
Hal ini dia sampaikan, ketika tampil jadi narasumber dalam Temu Wicara bersama pemerhati-pemerhati pusaka dan arsitek dari berbagai daerah, pada Temu Pusaka Indonesia (TPI) di Semarang, Sabtu (22/9/2018). TPI sendiri merupakan bagian dari kegiatan dalam rangka memeriahkan Festival Kota Lama yang diadakan di Semarang, 20-23 September 2018 lalu.
"Kita melihat adanya semangat pelestarian dari beliau (Muzni Zakaria-red), sehingga jadi hal yang penting dalam sebuah komitmen untuk mendukung pelestarian pusaka di Kawasan Saribu Rumah Gadang khususnya dan Indonesia umumnya," ungkap Prof Bambang yang juga pernah menjabat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Deen Haag tersebut.
Prof Bambang bersama Muzni Zakaria beserta narasumber lainnya, jadi pembicara pada salah satu kegiatan TPI yang diselenggarakan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) di Kota Tua Semarang, 20-23 September 2018. BPPI dalam hal ini bekerjasama dengan dengan mitra Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Tengah, Oen's Semarang Foundation, Monod, Tekodeko serta lembaga lainnya.
Baca juga: Bupati Solsel Ingatkan Pentingnya Wujudkan Jalan Tembus ke Dharmasraya
Di samping menyosialisasikan Kabupaten Solok Selatan dengan Saribu Rumah Gadangnya melalui video singkat 10 menitnya, Muzni Zakaria dalam kesempatan itu juga melakukan talk show di hadapan para pemerhati budaya dan juga arsitek dari berbagai daerah se-Indonesia tersebut.
Talk Show itu sendiri dimoderatori Ketua Panitia TPI Agus Marsudi, seorang arsitek yang juga Suami dari Mentri Luar Negri RI Retno Marsudi.
Muzni mengutarakan, usaha-usaha yang ia lakukan selama ini dalam pelestarian budaya. Alhamdulillah, sudah mendapatkan perhatian dari banyak kalangan. Mulai dari penghargaan sebagai Kampung Adat Terpopuler se-Indonesia 2017, hingga mendapatkan kucuran dana hingga Rp110 miliar dari pemerintah pusat, untuk proyek revitalisasi kampung adat dalam bentuk perbaikan rumah-rumah gadang yang rusak, hingga nantinya penataan kawasan menjadi lebih baik lagi.
"Ini semua dilakukan karena kecintaan saya yang mendalam terhadap budaya berupa pelestarian terhadap rumah-rumah gadang (Rumah adat di Minang-Sumbar), khususnya di Kabupaten yang saya pimpin," terangnya.
Baca juga: Warga Solsel Diingatkan Bijak Gunakan Medsos di Momen Pilkada
"Ini juga menjadi kepuasan batin tersendiri bagi kami, ketika bisa ikut ambil bagian dalam upaya-upaya pelestarian budaya di Indonesia," tambah Muzni yang hadir bersama Kadis Pariwisata Solsel, Harry Trisna, dan Pemerhati Budaya dan penulis buku tentang Rumah Gadang asal Solok Selatan, Hasmurdi Hasan.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
- Ketua Dekranasda Solsel Resmikan Mitra Kerinci Galeri
- Mandabiah Kabau Nan Gadang, Khairunas: Pemkab Dukung Pelestarian Budaya
- Bupati Solsel Nilai BBI Bariang Cocok jadi Lokasi Wisata Edukasi
- Dekranasda Solsel Fasilitasi 70 Milenial Dilatih Desainer Andal