Muzni Zakaria Paparkan Upaya Pelestarian Budaya di Temu Pusaka Indonesia

Minggu, 23 September 2018, 21:27 WIB | Wisata | Kab. Solok Selatan
Muzni Zakaria Paparkan Upaya Pelestarian Budaya di Temu Pusaka Indonesia
Bupati Solsel, Muzni Zakaria (tengah), Mantan Dubes RI untuk Unesco Prof Bambang Hari Wibisono (2 dari kanan) dan pengurus BPPI, foto bersama seusai menjadi narasumber pada Temu Pusaka Indonesia 2018 di Kota Tua Semarang, Sabtu (22/9/2018). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

Dia menyampaikan apresiasinya, karena telah diberikan kesempatan menjadi narasumber dalam forum nasional yang diadakan BPPI tersebut sekaligus memberikan dorongan motivasi yang lebih kuat untuk terus berbuat dalam usaha-usaha pelestarian budaya.

"Sebuah penghargaan tersendiri bagi kami ketika bisa memperkenalkan secara langsung Revitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang kepada tokoh-tokoh pemerhati budaya serta para arsitek-arsitek yang berasal dari berbagai daerah, serta memotivasi kami untuk terus berbuat dalam usaha-usaha pelestarian budaya," ungkapnya.

"Tahun depan, saya mengajak di BPPI untuk mengadakan Temu Pusaka Indonesia di Solok Selatan sekaligus berkunjung ke daerah kami," ajak Muzni.

Baca juga: Bupati Solsel Kumpulkan Pemuka Nagari Koto Baru Bahas Revitalisasi Kawasan SRG

Ketua BPPI, Catrini Kubontubuh mengatakan, bahwa Kawasan Saribu Rumah Gadang sebagaimana yang dipresentasikan Muzni Zakaria, merupakan kawasan pusaka yang sangat unik dan harus terus didukung usaha-usaha pelestariannya. BPPI, menurutnya, siap untuk mendukung usaha-usaha pelestarian pusaka yang gencar dilakukan oleh bupati Solok Selatan tersebut.

"Kita siap bantu untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi Kawasan World Heritage UNESCO. Kita minta siapkan saja dokumen-dokumennya. Kita juga tawarkan untuk melakukan Pelatihan Pusaka di Solok Selatan akhir tahun ini, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman bagaimana pentingnya pelestarian pusaka itu sendiri," ungkap Catrini bersemangat.

Catrini juga mengingatkan bahwa Proyek Revitalisasi Rumah Gadang, tidak bisa diselesaikan dalam 1 atau 2 tahun saja. Tapi membutuhkan jangka waktu yang lama hingga puluhan tahun. Karena, menurutnya, revitalisasi tidak hanya berbicara mengenai struktur fisik bangunan semata, tetapi juga menyangkut aspek-aspek lainya, seperti sosial, budaya, dan aspek lainnya yang membutuhkan waktu yang cukup panjang.

"Itu semua tentu bertujuan bagaimana para wisatawan menjadi nyaman berkunjung ke Saribu Rumah Gadang khususnya dan Solok Selatan umumnya," tukas Catrini.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana TPI, Agus Marsudi mengatakan bahwa Selain Jelajah Pusaka Dieng, kegiatan Temu Pusaka Indonesia 2018 juga berisi kegiatan-kegiatan lain. Dia menyebutkan ada empat inti kegiatan dalam Temu Pusaka Indonesia 2018, yakni Temu Mitra Pelestari Pusaka, Temu Wicara Pelestari Pusaka, Temu Anggota BPPI dan Jelajah Pusaka.

"Seluruh kegiatan kami gelar bertujuan untuk memperkuat kemitraan antara pegiat pelestarian yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia," tegasnya.

Selain itu, Agus menerangkan tujuan digelarnya kegiatan tersebut adalah untuk menyamakan persepsi atas pentingnya pelestarian pusaka, baik alam maupun budaya untuk memastikan keberlanjutan pembangunan.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN NOMOR URUT CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG 2024