Lantai 3 Terminal BIM Bisa Jadi Shelter
VALORAnews - Lantai 3 Terminal Bandara Internasional Minangkabau (BIM), bisa dijadikan lokasi evakuasi vertikal (shelter). Penunjuk arah ke jalur evakuasi juga telah terpasang di berbagai titik strategis.
"Pembangunan terminal ultimate BIM yang akan dimulai 2019, juga memperhatikan kondisi Sumbar yang rawan gempa," ungkap Humas PT AP2 BIM, Fendrick Sondra, Ahad (22/7/2018).
Dikatakan Fendrick, saat kejadian gempa berkekuatan 7,9 SR pada 30 November 2009 lalu, konstruksi bangunan terminal tak mengalami kerusakan berarti.
"Terminal BIM hanya mengalami kerusakam pada plafon gypsum. Copot dari posisinya. Dan beberapa kerusakan di kaca bandara karena memang dipecah oleh penimpang di area check in," ungkap Fendrick.
Baca juga: Koperasi jadi Pilar Utama Ekonomi Daerah
Untuk suplai air bersih, terang Fendrick, memang terputus dari PDAM. Mengatasinya, PT AP2 BIM memiliki air cadangan ya g bisa disuplai ke terminal bandara.
"Untuk listrik pun begitu, kita juga di back up oleh generator yang alhamdulillah, waktu itu berfungsi dengan baik. Sehingga operasional bandara tidak terlalu terganggu pascagempa," terangnya.
"Tengah malamnya, pesawat charter gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, pesawat Brimob dari Palembang dan Aceh sudah bisa mendarat di BIM. Itu hanya berselang beberapa jam setelah gempa yang terjadi sore hari," tambahnya. (kyo)
Baca juga: 136 Kelompok Masyarakat Terima Hibah Rp5,93 MIliar dari Dinas Pangan Sumbar
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro