BANJIR PESSEL: Dinkes Dirikan Posko HEOC untuk Koordinasi Kemenkes
PESISIR SELATAN (28/3/2024) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Sumatera Barat, mendirikan Posko Health Emergency Operational Crisis (HEOC), di bawah supervisi Pusat Krisis Kemenkes RI, di Painan.
Lokasi berdirinya Posko HEOC, di halaman Dinas Pendidikan & Kebudayaan setempat, yang berdampingan Posko BPBD Pessel.
Baca juga: Wagub Sumbar Tinjau Lokasi Pascabencana Pessel dan Padang Pariaman
Albert Nomeri, Divisi Tanggap Darurat dan Klaster Kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, menjelaskan, posko HEOC berfungsi mengatur pergerakan tim - tim kesehatan (publik health) yang ada di daerah bencana.
"Selain itu, juga untuk mengatur sistem pelaporan dampak bencana mulai di lokasi bencana, ke puskesmas, hingga sampai ke HEOC," jelasnya,Kamis.
Baca juga: PEMKAB PESSEL Ingatkan Warga di Lokasi Tanah Bukit Retak untuk Waspada
Albert, menyebut, posko ini berfungsi untuk memastikan seluruh pelayanan kesehatan di lokasi bencana, berjalan sebagaimana mestinya.
"Tentunya, kami juga melaporkan seluruh hasil kegiatan di posko ini kepada unsur pimpinan daerah," ujarnya.
Baca juga: BANTUAN BERAS Bencana Banjir Pessel Mencapai 419 Ton
Ia merincikan, dalam mengatur pergerakan tim - tim kesehatan, berdasarkan assesment, yang bersumber dari data dasar yang valid.
"Kemudian, kita lakukan analisa lapangan, sebagai dasar untuk melakukan rencana operasi," ucapnya.
Baca juga: BANJIR PESSEL: PDAM Tirta Langkisau Diskon Tagihan Pelanggan 50 Persen
Pihaknya, juga melakukan sinkronisasi seluruh tim, yang ada di lapangan dalam melaksanakan tugas secara terstruktur, dan terintegrasi
"Intinya, kesehatan adalah sektor yang paling berdampak di setiap bencana, dan perlu penanganan yang tepat dan efektif. Inilah, perlunya keberadaan posko HEOC," ucap Albert.
Baca juga: Sewa Rumah 4 KK Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Dibayarkan Perantau Minang Dunia
Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Intan Novia Fatma Nanda menambahkan, pendirian posko, untuk memudahkan koordinasi dengan posko pusat tanggap darurat bencana Kabupaten (Posko BPBD).
Dia menjelaskan, keberadaan posko ini, sangat membantu sekali. Sebab, sangat membantu dalam mengarahkan penanganan tanggap darurat sektor kesehatan.
Baik dari sisi pelayanan kesehatan bagi korban, dampak lingkungan, aspek gizi, hingga trauma healing.
"Kita mengucapkan terima kasih atas kehadiran secara langsung. Kepedulian Kementerian Kesehatan RI pada tanggap darurat ini," ucap Intan.
Sebelumnya, Pemkab Pessel memperpanjang masa tanggap darurat di daerahnya hingga tanggal 4 April 2024.
"Masa status tanggap darurat yang sebelumnya akan berakhir pada tanggal 22 Maret 2024, diperpanjang hingga tanggal 4 April 2024," ucap Sekda Pessel, Mawardi Roska, dalam relis Diskominfo, Sabtu (23/3/2024).
Dia menjelaskan, keputusan berakhirnya Status Tanggap Darurat pada 22 Maret , tertuang dalam Surat Keputusan Bupati No. 100.3.3.2/116/Kpts/BPT-PS/2024, tertanggal 8 Maret 2024.
Namun, melihat situasi dan kondisi di lapangan, Bupati Pessel Rusma Yul Anwar, bersikap untuk memperpanjang hingga 14 hari ke depan.
Dan, diputuskan kembali dengan keluarnya SK Bupati No.100.3.3.2/130/Kpts/BPT-PS/2024, terhitung mulai tanggal 22 Maret sampai dengan 4 April 2024.
Menurut Mawardi Roska, hampir 13 Kecamatan terdampak banjir dan longsor, dan menyebabkan ribuan orang kekurangan pangan.
Pemkab, juga sudah menyalurkan bantuan makanan, sembako, pakaian mendirikan dapur umum, serta mendirikan tenda - tenda pengungsian. (par-tsp)
Editor: Tusrisep