Penambang Emas Ditimbun Longsoran Lobang Dompeng

Minggu, 25 Maret 2018, 15:36 WIB | Wisata | Kab. Solok Selatan
Penambang Emas Ditimbun Longsoran Lobang Dompeng
Tempek, salah satu alat transportasi di Solok Selatan. Kapal ini digunakan untuk menuju sejumlah perkampungan yang ada di sepanjang aliran Batang Hari. (humas)

VALORAnews - Keberadaan tambang emas ilegal di wilayah Kabupaten Solok Selatan (Solsel) kembali memakan korban. Seorang pekerja tambang dilaporkan tewas tertimbun tanah longsor dari lobang dompeng tambang, Jumat (23/3/2018) sekitar pukul 19.00 WIB.

Berdasarkan informasi yang beredar di grup whatsapp, diketahui korban bernama Nofrianto (34), warga Jorong Tanggo Aka, Nagari Lubuk Gadang Utara, Kecamatan, Solsel. Korban tewas tertimbun material longsor saat mendulang emas di Timbahan, Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari (SBH).

Berdasarkan informasi yang beredar, dilaporkan korban saat itu mendulang emas di lokasi lobang dompeng tambang emas atas nama milik Gindo Murin. Peristiwa ini menambah catatan panjang dan menandai masih maraknya aktivitas tambang ilegal di wilayah Sarantau Sasurambi itu.

Kronologis tewasnya korban sendiri, bermula dari korban bersama rekan-rekannya berangkat untuk mendulang emas di hari Jumat itu. Sekira pukul 19.00 WIB, ketika korban sedang mengambil bahan untuk didulang tiba-tiba tanah tebing lebih kurang setinggi 30 meter longsor dan menimpa tubuh korban yang mengakibatkannya tertimbun dan meninggal dunia.

Baca juga: DPRD Solsel Konsultasikan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi DPRD atas LKPj Kepala Daerah

Korban baru berhasil dievakuasi dari dalam timbunan longsor pada pukul 23.00 WIB, menggunakan bantuan alat berat dan masyarakat yang sedang menambang di lokasi tersebut. Korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, sementara jenazah korban tiba di rumah duka pada pukul 03.30 WIB pascaevakuasi.

Segenap masyarakat Solsel yang prihatin atas kejadian itu berharap agar aparat pemerintahan Kabupaten Solsel dan aparat kepolisian lebih meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan tambang ilegal tersebut. Jika tidak, dikhawatirkan akan menelan korban jiwa lagi termasuk dapat merusak lingkungan dan ekosistim alam.

Sementara, Kapolsek Sangir Batang Hari, Iptu Kamil Siregar saat dikonfirmasi mengaku, pihaknya belum mendapat informasi dan tidak mengetahui adanya kejadian itu. Namun demikian, pihaknya akan menindaklanjuti hal itu.

"Kami tidak mengetahui kejadian itu, mungkin karena ilegal makanya dirahasiakan. Dengan adanya informasi ini, maka ke depan akan kami tindaklanjuti dan memperketat pengawasan," ujarnya.

Baca juga: Pansus LKPj Kepala Daerah DPRD Solsel Kunjungan ke DPRD Provinsi, Ini Kata Sekwan

Dikatakan, dalam memberantas praktek ilegal mining itu pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dan sosialisasi ke masyarakat. Mulai dari memasang baliho imbauan termasuk mengajak secara langsung dalam berbagai kesempatan dan kegiatan sosial.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: