Sopir Galian C Layangkan Protes ke Perusahaan Geothermal
VALORAnews - Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam kelompok sopir armada pengangkut material galian C, datangi kantor PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML), Kamis (22/2/2018). Kedatangan mereka, menuntut agar mereka juga bisa menyuplai material galian C ke perusahaan geothermal itu.
Informasi yang dirangkum, para sopir ini tidak lagi diperbolehkan menyuplai material galian C ke perusahaan, dikarenakan tidak mengantongi izin galian C-nya. Sementara, dari hasil temuan mereka di lapangan, masih terdapat suplai galian C ke PT SEML dari pemasok material galian C yang tidak memiliki izin.
Koordinator sopir armada pengangkut galian C, Fauzi Damra mengatakan, saat ini dirinya beserta puluhan para sopir lainnya tidak dizinkan lagi memasok material galian C ke PT. SEML.
"Material kami ditolak dengan alasan ilegal. Sementara, sejak perusahaan ini berdiri sebagiannya sudah memakai material yang tak berizin. Ini suatu bentuk diskriminasi terhadap kami, karena yang lain bisa memasok material ilegal Sementara kami tidak," katanya saat diterima berdialog dengan perwakilan PT. SEML.
Baca juga: DEMO TAMBANG MATERIAL: Punya Izin Resmi, Pihak Perusahaan Sesali Sikap Masyarakat
Menurutnya, sesuai dengan instruksi pemerintah dalam pembangunan insfrastuktur umum ini lebih mengutamakan kearifan lokal. Arti kata, masyarakat sekitar pembangunan mega proyek bernilai triliunan rupiah ini juga memberikan peluang kehidupan bagi warga lokal.
"Namun, jangan dibeda-bedakan. Kami hanya mencari kehidupan bukan kekayaan. Ini murni semua sebagai sopir bukan pengusaha," jelasnya.
"Jika perusahaan memang konsisten dengan kebijakan yang dipakai selama ini terkait menggunakan material yang berizin, maka kamipun tidak mempersoalkannya. Hanya saja, pihak perusahaan sendiri yang mengingkari kebijakan yang dibuat, tentu kami juga ingin menumpang hidup," akunya.
Dikatakan demikian, karena hingga kemarin sore (Rabu, red), pihaknya masih mendapati material tak berizin yang masuk ke perusahaan dengan memperlihatkan sejumlah bukti delivery order (DO) yang dikumpulkan dari sejumlah sopir yang membawanya. Tentu, sebutnya, hal itu menjadi sebuah anomali bagi masyarakat lokal yang sejatinya bakal terkena imbas langsung dari proyek panas bumi itu.
Baca juga: Pemkab Solsel Fasilitasi Persoalan Penambangan Galian C dan Kelangkaan Kayu
"Jika proyek ini gagal maka sudah pasti kami di sini yang bakal terkena imbasnya. Namun, perusahaan sendiri seakan menutup mata dengan menutup pintu rezeki kami dengan alasan perizinan ini," pungkasnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
- Ketua Dekranasda Solsel Resmikan Mitra Kerinci Galeri
- Mandabiah Kabau Nan Gadang, Khairunas: Pemkab Dukung Pelestarian Budaya
- Bupati Solsel Nilai BBI Bariang Cocok jadi Lokasi Wisata Edukasi
- Dekranasda Solsel Fasilitasi 70 Milenial Dilatih Desainer Andal