Sekam Layak Dilirik jadi Industri EBT

Minggu, 04 Februari 2018, 20:09 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Sekam Layak Dilirik jadi Industri EBT
Pemenang dana hibah studi kelayakan proyek Joint Crediting Mechanism (JCM) skala besar tahun anggaran 2016 dari pihak Indonesia, Fitra Jaya Piliang pada Dialog Kedjajaan Bangsa dengan tema Sumbar dan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sikola Cafe, Jl KIS Man
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

Fitra berharap desentralisasi kelistrikan harus segera direalisasikan, karena secara ekonomi, sumber EBT biomass dari sekam padi sangat menjanjikan, dan dapat memperkuat industri perberasan dalam rangka penguatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"Minimal di Sumbar ini harus teralisasi. Karena Sumbar termasuk provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia. Saya berharap, legislatif dan eksekutif harus segera mengekseskusinya, supaya kebutuhan energi di Sumbar dapat terpenuhi, apalagi ini ada hubungannya dengan penguatan ekonomi Indonesia ke depan, khususnya beras," harap Fitra.

Dikatakan Fitra, JCM merupakan skema kerjasama bilateral yang mendorong swasta Jepang untuk berinvestasi dalam kegiatan pembangunan rendah karbon di Indonesia. Kerjasama ini ditandatangani Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menlu Jepang, medio Agustus 2013 lalu.

Baca juga: Transisi Energi Butuh Pilihan Tepat Agar Masyarakat Tak jadi Korban

Saat ini, Fitra tengah meneliti potensi sekam padi di daerah Lunang dan Kambang, Pesisir Selatan. Data yang berhasil dikumpulkannya, dikedua daerah itu berpotensi menghasilkan sekam sebanyak 148,851 ton per tahun atau ketersediaan sekam per hari sebesar 408 ton.

"Kebutuhan per jam sekam dari PLT Sekam itu sebanyak 17,85 ton," terangnya. (kyo)

Halaman:
1 2
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: