Situjuah Gadang Bangun Kantor Nyaris Tanpa Upah
Sedangkan pengerjaan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat secara bergiliran sebanyak 10 orang setiap harinya. Selain sumbangan tenaga, masyarakat juga menyumbangkan makan dan minuman selama pengerjaan gedung permanen yang megah itu.
"Upah tukang hanya dikeluarkan untuk membuat kusen dan pintu. Sedangkan pekerjaan lainnya dilakukan masyarakat secara bergotong-royong," papar Sofiar.
Begitu pula lokasi pembangunan, merupakan tanah wakaf warga. Artinya, lokasi pembangunan juga tidak membutuhkan biaya sama sekali.
"Setiap tahunnya, rata-rata nilai gotong-royong itu sebanyak Rp20 hingga Rp30 juta. Angka partisipasi itu belum termasuk nilai makanan dan minuman yang setiap hari pula disumbangkan kaum ibu dari berbagai jorong secara bergiliran," terang Sofiar sembari menjelaskan, hingga kini pengerjaan kantor itu sudah terelisir sekitar 80 persen.
Tak Sekadar Kontrasepsi
Sementara, Plt Kepala BPPKB Kabupaten Limapuluh Kota, Yenni Elvi dalam sambutannya menjelaskan, kampung KB merupakan salah satu prioritas pemerintah. Kampung KB ini merupakan wadah untuk menggerakan kesejahteraan masyarakat.
"Kampung KB bukan hanya bicara alat kontrasepsi, tetapi juga tentang kesejahteraan masyarakat, ekonomi, pendidikan anak dan lainnya. Untuk itu kita mengajak seluruh OPD beramai-ramai membangun kampung KB ini," jelas Yenni Elvi.
Usai meresmikan pemakaian kantor wali nagari, Irfendi yang didampingi Kepala DPMD/N, Ahmad Zuhdi Perama Putra serta sejumlah kepala OPD, Muspika, dan berbagai elemen masyarakat itu, juga meresmikan Kampung KB di Jorong Kociak. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya