Sumbar Dilewati Gerhana Bulan Total: Fenomena Langka akan Diamati BMKG di Jam Gadang Bukittinggi 31 Januari 2018
Berdasarkan data tersebut, terang Rahmat, kontak pertama kali antara bulan dan bayangan bumi terjadi pada jam 17:49 WIB, namun wilayah Sumatera Barat tidak bisa melihat proses kontak tersebut dikarenakan bulan baru terbit pada jam 18:28 WIB.
"Pada saat bulan terbit di wilayah Sumatera Barat, posisi Bulan sudah kontak dengan bayangan bumi, bayangan bumi akan terus menutupi bulan hingga puncaknya pada jam 20:29 WIB dan akan lepas kontak antara bayangan bumi dan bulan jam 23:09 WIB," terangnya.
Baca juga: Waspada! BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca untuk Tanggal 12 dan 13 April 2024, Ini Daerahnya
Pada Gambar 2 ditampilkan Peta visibilitas Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018 di Indonesia, yang waktu-waktu kejadian gerhananya diuraikan di atas. Garis miring bertanda P1 yang melewati bagian barat Jawa Timur, bagian timur Jawa Tengah, dan sedikit bagian barat Kalimantan Barat menunjukkan proses Gerhana mulai bersamaan waktunya dengan waktu terbit Bulan di lokasi yang ditandai garis tersebut.
Sebagaimana terlihat pada Gambar 2, pengamat di sebelah timur garis P1 tersebut akan dapat mengamati seluruh proses Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018. Adapun pengamat yang berada di sebelah barat garis P1 tersebut akan mendapati Bulan sedang dalam proses gerhana penumbra saat Bulan terbit. Selanjutnya, pengamat di tempat tersebut akan mengamati kelanjutan proses Gerhana Bulan tersebut hingga selesai.
Peta visibilitas Gerhana Bulan Total ini di seluruh dunia dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah.
Sebagaimana terlihat, keseluruhan proses gerhana dapat diamati di Samudra Pasifik serta bagian timur Asia, Indonesia, Australia, dan bagian baratlaut Amerika.
Gerhana ini dapat diamati di bagian barat Asia, Samudra Hindia, bagian timur Afrika, dan bagian timur Eropa pada saat Bulan terbit. Adapun proses gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di bagian utara Amerika dan bagian timur Samudra Pasifik.
Sementara pengamat di bagian barat Eropa, sebagian besar Afrika, Samudra Atlantik, dan bagian selatan Amerika tidak akan dapat mengamati keseluruhan proses gerhana ini.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro