Alumni Pesantren Nurul Yaqin Gelar Halaqah Nasional
VALORAnews - Merebaknya paham keagamaan radikal yang dinilai menyimpang dari paham dan amaliah yang sudah diajarkan di Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Ringan-Ringan Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padangpariaman, Propinsi Sumatera Barat, di kalangan masyarakat, jadi perhatian alumni pesantren. Paham tersebut harus diantisipasi dengan memperkuat kembali alumni Pesantren Nurul Yaqin yang sudah tersebar di tengah masyarakat.
Ketua Pelaksana Silaturrahim Akbar dan Halaqah Nasional Ulama Keluarga Besar Nurul Yaqin, Rahmat Tuanku Sulaiman mengungkapkan hal itu, pada rapat panitia, Minggu (5/7/2015) di Pesantren Nurul Yaqin.
Rapat dihadiri Ketua Yayasan Pembangunan Islam El Imraniyah (PYII) Ringan-Ringan, Idarussalam Tuanku Sutan, Ketua Alumni Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Akmaluddin Tuanku Labai Mudo, Kepala Tata Usaha/Sekretariat Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, M Asyraful Anam Tuanku Bagindo, majelis guru dan alumni lainnya.
Menurut Rahmat yang juga Sekretaris Alumni Pesantren Nurul Yaqin, silaturrahim dengan mengundang seluruh keluarga besar Nurul Yaqin yang pernah belajar di Pesantren Nurul Yaqin. Pelaksanaan silaturrahmi dilangsungkan Selasa (21/7/2015) bertepatan 4 Syawal 1436 H.
Baca juga: Nevi Zuairina: Lulusan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Saddaniyah harus jadi Agen Perubahan Bangsa
"Tema silaturrahim adalah, Kembali ke Khittah Nurul Yaqin 1960, Syiarkan Islam Rahmatan Lil'alamin dan Cegah Paham Radikalisme," kata Rahmat yang juga Ketua DPD MDI Kabupaten Padangpariaman ini.
Dikatakan Rahmat, Pimpinan Nurul Yaqin, Buya H Ali Imran Hasan, akan memberikan nasehat kepada keluarga besar Nurul Yaqin. Tampil sebagai narasumber Ketua PBNU/Guru Besar IAIN Imam Bonjol Prof Maidir Harun dan Ketua MUI Padangpariaman/Dosen IAIN Imam Bonjol, Dr Zainal Tuanku Mudo.
"Silaturrahim akan memperkuat dan mempertegaskan kembali kittah paham dan amaliyah yang diajarkan di Pesantren Nurul Yaqin. Penguatan ini penting karena alumni sudah banyak, puluhan tahun meninggalkan pesantren dan banyak pula melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di tanah air," kata Rahmat yang juga mantan Ketua PC Nahdlatul Ulama Padangpariaman ini.
Gencarnya gerakan paham radikalisme di publik belakangan ini, memang harus disikapi dengan bijak. Apalagi kehadiran gerakan radikalisme ISIS di Timur Tengah yang membius perhatian umat di dunia tidak tertutup kemungkinan mulai mempengaruhi masyarakat di daerah ini.
Baca juga: 26 Santri Nurul Yaqin Al Hidayah Ikuti Taqarrubun Nafsiyah Perdana
"Alumni Pesantren Nurul Yaqin yang selalu mengajarkan paham Islam yang rahmatan lil'alamin tentu perlu terus dibekali agar jangan sampai pula terpengaruh. Kita berharap keluarga besar Nurul Yaqin turut mencegah muncul dan berkembangnya paham radikalisme tersebut di masyarakat," kata Rahmat.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Nurnas Serahkan Alsintan untuk 37 Keltan dari 11 Nagari di Padangpariaman
- Hakim MK Nyatakan Gugatan Tri Suryadi-Taslim Lewat Tenggang Waktu
- JKA Sosialisasikan Empat Pilar ke Kader Ansor Sumbar
- Wasekjen Ansor: Ketum Jadi Menag, Ansor Jadi Sorotan
- Optimistis Raih Anugerah KIP, III Koto Awua Malintang Siapkan Branding Nagari