Minang Entrepreneurship Award 2017: Tantangan Wirausaha di Era Digital, Andrinof: Tak Ikut Melompat akan Tertinggal
VALORAnews -- Karakter berdagang urang Minang di era teknologi informasi dewasa ini, mesti bertransformasi pada karakter baru sesuai trend digitalisasi dalam perdagangan barang dan jasa. Saudagar Minang yang selama ini menjajakan dagangannya dengan kemampuan merayu calon konsumen (verbal-red), sekarang sudah tidak relevan lagi.
Demikian dikatakan Komisaris Utama BRI, Andrinof A Chaniago disela-sela jadi juri lomba Anugerah Kewirausahaan Mahasiswa Sumbar 2017 (Minang Entrepreneurship Award) di salah satu hotel berbintang di Padang, Sabtu (28/10/2017).
"Kita saat ini tengah dihadapkan pada tantangan karakter baru dalam berwirausaha. Orang Minang jika tak lompat ke perdagangan digital, akan tertinggal. Mau protes sekalipun, tak akan mempan seperti protes pada sistem transportasi daring beberapa waktu lalu di Padang dan beberapa kota lainnya di Sumbar," terang Andrinof.
Karakter baru dalam berdagang itu, terang Andrinof, yaitu berpindah kepenguasaan rantai usaha mulai dari produksi bahan baku, pengolahan, pemasaran hingga ke konsumen akhir. Semua itu tak lagi sama dengan sistem berdagang di masa lalu yang konvensional.
Baca juga: Ketua PMI Sumbar Ikuti Agenda Olahraga Rutin ASN Agam, Ini Harapannya
"Walau sistem digital ini masih asing bagi urang Minang, namun dia tidak bisa diacuhkan begitu saja. Wirausahawan Minang kedepan harus melek digital. Kedepan, orang minang berkelas saudagar akan jadi cerita masa lalu," tegasnya.
Agar wirusahawan Minang siap menyambut tantangan kemajuan teknologi informasi, ungkap Andrinof, penting artinya untuk memotivasi calon pengusaha muda yang masih duduk di bangku kuliah dengan gelaran kuliah umum. "Apa itu wirausaha, seperti apa wirausaha itu sebenarnya, tantangan dan peluang wirausaha mesti diterangkan ke calopn pengusaha muda ini," terangnya.
Andrinof melihat, sektor potensial yang dimiliki Sumbar untuk digarap kedepan yakni pariwisata, pertanian sampai argo industri pertanian, perikanan dan jasa pendidikan. "Keempat sektor ini saja digarap secara terencana, sudah bisa makmur Sumbar. Ekonomi bisa tumbuh di atas 6 persen," ungkap Andrinof yang mantan menteri PPN/Kepala Bapenas 2014-2015 itu.
"Sekarang tinggal memanfaatkan peluang itu. Mau sektor pendidikan, maka inovasi dan pemasarannya nanti mesti jelas. Begitu juga dengan pariwisata. Hal sama juga di sektor agroindustri yang digarap sampai ke hilir," tambahnya sembari menyebutkan, Sumbar selama ini telah jadi pemasok kebutuhan pangan untuk daerah lain di Sumatera.
Sementara, Sekretaris lomba Anugerah Kewirausahaan Mahasiswa Sumbar 2017, Abrinaldi Asri mengungkapkan, ada 200 wirausahawan muda yang masuk dalam perlombaan ini. Mereka berasal dari 21 perguruan tinggi di Sumbar. Sebanyak 7 dari PTN, sisanya PTS.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar