Unand Tuan Rumah Rembuk Nasional Bidang ke-11, Wantimpres: Presiden Ingin Dikoreksi
VALORAnews - Universitas Andalas secara nyata, telah ikut serta dalam membangun desa atau nagari di Sumbar melalui lembaga Nagari Development Center (NDC). Melalui lembaga ini, Unand menugaskan tenaga pendidik selevel profesor dan doktor, jadi tenaga ahli di setiap desa (nagari) di Sumatera Barat, tanpa digaji. Kemudian, Unand juga telah mendampingi beberapa nagari dalam mengelola BUMNagnya.
Demikian dikatakan Rektor Universitas Andalas, Prof Tafdil Husni saat memberikan sambutan pada Rembuk Nasional Bidang ke-11 tahun 2017 "Membangun Desa Berbasis Wisata dan Ekonomi Kreatif" di Convention Center Unand, Kampus Limau Manis, Sabtu (14/11/2017).
"Kita berharap, rembuk nasional yang digelar di Unand ini, para akademisi kita bisa menyampaikan kritik membangun terhadap pemerintahan Jokowi-JK yang sudah berjalan 3 tahun. Kita harap, juga bisa memberi solusi serta usulan di dua tahun sisa pemerintahan Jokowi-JK," harap Tafdil.
Sekaitan dengan tema kegiatan, kata Tafdil, Sumbar sudah terkenal dengan budayanya yang unik dan objek wisata alam yang luar biasa mulai dari laut, gunung, danau hingga kulinernya.
Baca juga: Ketua PMI Sumbar Ikuti Agenda Olahraga Rutin ASN Agam, Ini Harapannya
Pernyataan Prof Tafdil ini, diamini Anggota Watimpres, Sidarto Danusubroto. Dia berujar, "Sumbar ini diciptakan tuhan dalam keadaan tersenyum." Hal itu dinyatakannya, setelah berkeliling Sumbar sehari sebelum acara rembuk nasional ini.
"Indah sekali, saya sangat takjub melihat topografi Sumbar. Hutannya masih hijau, gunung tinggi menjulang dengan indahnya, danau yang indah dilihat dari tepi jalan, sawah yang menguning," ungkapnya mendeskripsikan keelokan negeri dengan sebutan Ranah Minang ini.
Dia berharap, kalau bisa, di Sumbar ini jangan sampai ada bangunan atau gedung-gedung tinggi di tepi jalan, yang akan menghambat pemandangan indah yang ada. "Ketika berkunjung ke Danau Maninjau kemarin, saya melihat mushalla di tengah sawah dengan view danau dan bukit disekitarnya. Kalau ada gedung tinggi di tepi jalan, tentu keindahan itu tak akan tampak lagi," terangnya.
Ketua Umum Rembuk Nasional, Firdaus Ali mengatakan, kegiatan rembuk ini merupakan sebuah kebanggaan bagi dirinya sebagai ketua pelaksana. "Saya kira, ini pertama dalam sejarah bangsa, bahwa ada pemerintah yang mau membuka diri untuk dikoreksi dan meminta masukan ke masyarakat," terangnya.
"Tujuan dari rembuk nasional ini adalah, pemerintah ingin ada koreksi dan masukan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK yang telah berjalan 3 tahun belakangan. Dari koreksian dan masukan itu, bisa dijadikan presiden dalam mengambil keputusan atau kebijakan di dua tahun sisa pemerintahanya," tambah Firdaus Ali.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro