Ini Analisis Gempa 6,4 SR Tadi Siang dari BMKG
VALORAnews -- Gempa berkekuatan 6,4 SR (sebelumnya dilansir 6,6 SR), Minggu (13/8/2017), pukul 10.18 WIB, termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di Zona Benioff di bawah cekungan busur muka (fore arc basin) Samudera Hindia sebelah barat Sumatra.
"Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault)," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi dalam siaran persnya.
Hingga pukul 10.51 WIB, terangnya, hasil monitoring BMKG menunjukkan, terjadi aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 1 kali. Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempabumi berkekuatan M 6,4 SR, terjadi dengan koordinat episenter pada 3,68 LS dan 101,69 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 36 km arah barat daya Kota Ketaun, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu pada kedalaman 58 km.
Dampak gempabumi berdasarkan shakemap dan laporan masyarakat menunjukkan, gempabumi berupa guncangan dirasakan di Bengkulu, Bengkulu Utara dan Kepahiang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (V MMI).
Baca juga: Era Sukma Munaf Hadiri Silatgab Kesiapsiagaan Megatrush di Padang
Guncangan juga dirasakan di Lubuk Linggau, Bengkulu Selatan, Kerinci, Liwa dalam skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI). Sementara di Pariaman, Tua Pejat, Mentawai, Pesisir Selatan, Padang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI), termasuk Padangpanjang, Bukittinggi, Payakumbuh dalam skala intensitas I SIG-BMKG (I-II MMI).
"Hasil pemodelan menunjukkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.
Kepada masyarakat di wilayah Pesisir Bengkulu dan sekitarnya, dia mengimbau, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. (kyo)
Baca juga: Mahyeldi: Potensi Gempa Megathrust Mentawai Sudah Diinformasikan sejak Lama
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro