PDI Perjuangan akan Panggil Tiga Pemegang Saham Terkait Kisruh di Bank Nagari
VALORAnews - PDI Perjuangan Sumbar, akan meminta penjelasan dari tiga orang kadernya yang tengah menjabat kepala daerah, seputar polemik di internal PT Bank Pembangunan Sumbar yang lebih dikenal dengan Bank Nagari.
"Bank Nagari itu merupakan perusahaan daerah yang jadi kebanggaan Sumatera Barat. Kita tak ingin kasusnya seperti PT Semen Padang. Untuk dijadikan pelaksana tugas (Plt) Komisaris Utama saja pascaditinggal Saldi Isra jadi Hakim Konstitusi, orang Minang tak pula dipercaya pemegang saham. Padahal, ada dua orang Minang yang duduk jadi komisaris periode ini di perusahaan semen itu," ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Sumbar, Alex Indra Lukman sembari bertamsil, di Padang, Rabu (2/8/2017).
Pernyataan ini disampaikan Alex, setelah menggelar rapat dengan pengurus bersama anggota DPRD Sumbar dari PDI Perjuangan, Rabu sore. Rapat ini tak ditampik Alex juga berkaitan dengan kejadian hampir semua pejabat eksekutif (Kepala divisi dan cabang), melayangkan surat mosi tidak percaya untuk Direktur Utama dan Direktur Kredit. Surat tersebut juga ditujukan ke gubernur, walikota, bupati serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kita sudah mendengar informasi dari kader kita di lembaga legislatif. Tentu kita juga perlu mendengar informasi dari kepala daerah yang notabene adalah pemegang saham di bank milik Pemprov Sumbar ini," terangnya.
Baca juga: Reses Dapil, Albert Hendra Lukman Jemput Aspirasi Penerima KIP dan PIP di Kota Padang
Diketahui, tiga kader PDI Perjuangan, saat ini tengah menjabat kepala daerah di Sumbar. Yakni Bupati Dharmasraya, St Riska Tuanku Kerajaan, Irfendi Arbi (Bupati Limapuluh Kota) dan Yudas Sabagalet (Bupati Kepulauan Mentawai). Dari ketiga kepala daerah itu, Mentawai tercatat sebagai pemegang saham terbesar ketiga di bank tersebut.
Dikatakan Alex, PDI Perjuangan merasa khawatir dengan keberlanjutan perusahaan yang telah berbadan hukum perseroan terbatas itu. Selama ini, tambah Alex, Bank Nagari merupakan penyumbang terbesar bagi pendapatan asli daerah (PAD).
"Sejak masuk direksi yang baru, terjadi gejolak diinternal sehingga mengganggu kinerja perusahaan secara umum. Gejolak ditingkat direksi ini juga tak mampu dikendalikan oleh para komisarisnya," terang Alex yang didampingi Rizanto Algamar (anggota Komisi V DPRD Sumbar) dan Albert Hendra Lukman (Ketua Fraksi PDIP, PKB dan PBB DPRD Sumbar).
Informasi yang didapat, terang Alex, pencapaian kuartal I Bank Nagari baru mencapai angka Rp77,15 miliar lebih. Sementara, target tahunan yang telah ditetapkan pemegang saham sebesar Rp430 miliar lebih. Jika dibandingkan pencapaian laba tahun lalu di periode yang sama, terjadi penurunan sebesar 30,76 persen. Pada periode yang sama tahun lalu, Bank Nagari masih sanggup membukukan keuntungan Rp111,44 miliar.
"Jika kita lihat kinerja direksi dan komisaris dari sisi pencapaian laba, masih jauh dari target yang dibebankan. Ini perlu kita cari tahu penyebabnya, kenapa sampai terjun bebas pendapatan laba ini," terang Alex yang juga anggota Komisi V DPR RI itu.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
- Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
- BPKH Hajj Run 2024 Diikuti Peserta dari Berbagai Provinsi di Indonesia
- Ketua Perwosi Sumbar Beri Penghargaan Khusus untuk Atlet dan Pelatih Wanita Berprestasi di PON dan Peparnas 2024
- Sumbar Kirim 57 Atlet untuk Berlaga Peparnas XVII Jawa Tengah, Dua Emas jadi Target
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024