PDI Perjuangan akan Panggil Tiga Pemegang Saham Terkait Kisruh di Bank Nagari

Rabu, 02 Agustus 2017, 20:40 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
PDI Perjuangan akan Panggil Tiga Pemegang Saham Terkait Kisruh di Bank Nagari
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumbar, Alex Indra Lukman.

VALORAnews - PDI Perjuangan Sumbar, akan meminta penjelasan dari tiga orang kadernya yang tengah menjabat kepala daerah, seputar polemik di internal PT Bank Pembangunan Sumbar yang lebih dikenal dengan Bank Nagari.

"Bank Nagari itu merupakan perusahaan daerah yang jadi kebanggaan Sumatera Barat. Kita tak ingin kasusnya seperti PT Semen Padang. Untuk dijadikan pelaksana tugas (Plt) Komisaris Utama saja pascaditinggal Saldi Isra jadi Hakim Konstitusi, orang Minang tak pula dipercaya pemegang saham. Padahal, ada dua orang Minang yang duduk jadi komisaris periode ini di perusahaan semen itu," ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Sumbar, Alex Indra Lukman sembari bertamsil, di Padang, Rabu (2/8/2017).

Pernyataan ini disampaikan Alex, setelah menggelar rapat dengan pengurus bersama anggota DPRD Sumbar dari PDI Perjuangan, Rabu sore. Rapat ini tak ditampik Alex juga berkaitan dengan kejadian hampir semua pejabat eksekutif (Kepala divisi dan cabang), melayangkan surat mosi tidak percaya untuk Direktur Utama dan Direktur Kredit. Surat tersebut juga ditujukan ke gubernur, walikota, bupati serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kita sudah mendengar informasi dari kader kita di lembaga legislatif. Tentu kita juga perlu mendengar informasi dari kepala daerah yang notabene adalah pemegang saham di bank milik Pemprov Sumbar ini," terangnya.

Baca juga: Terbukti Langgar Anggaran Dasar, Majelis Hakim PN Solok Tolak Gugatan Anggota DPRD Solok dari PDI Perjuangan

Diketahui, tiga kader PDI Perjuangan, saat ini tengah menjabat kepala daerah di Sumbar. Yakni Bupati Dharmasraya, St Riska Tuanku Kerajaan, Irfendi Arbi (Bupati Limapuluh Kota) dan Yudas Sabagalet (Bupati Kepulauan Mentawai). Dari ketiga kepala daerah itu, Mentawai tercatat sebagai pemegang saham terbesar ketiga di bank tersebut.

Dikatakan Alex, PDI Perjuangan merasa khawatir dengan keberlanjutan perusahaan yang telah berbadan hukum perseroan terbatas itu. Selama ini, tambah Alex, Bank Nagari merupakan penyumbang terbesar bagi pendapatan asli daerah (PAD).

"Sejak masuk direksi yang baru, terjadi gejolak diinternal sehingga mengganggu kinerja perusahaan secara umum. Gejolak ditingkat direksi ini juga tak mampu dikendalikan oleh para komisarisnya," terang Alex yang didampingi Rizanto Algamar (anggota Komisi V DPRD Sumbar) dan Albert Hendra Lukman (Ketua Fraksi PDIP, PKB dan PBB DPRD Sumbar).

Informasi yang didapat, terang Alex, pencapaian kuartal I Bank Nagari baru mencapai angka Rp77,15 miliar lebih. Sementara, target tahunan yang telah ditetapkan pemegang saham sebesar Rp430 miliar lebih. Jika dibandingkan pencapaian laba tahun lalu di periode yang sama, terjadi penurunan sebesar 30,76 persen. Pada periode yang sama tahun lalu, Bank Nagari masih sanggup membukukan keuntungan Rp111,44 miliar.

Baca juga: PDI Perjuangan Raih 1 Kursi DPR RI dari Sumatera Barat, Alex: Mohon Doa dan Kritiknya

"Jika kita lihat kinerja direksi dan komisaris dari sisi pencapaian laba, masih jauh dari target yang dibebankan. Ini perlu kita cari tahu penyebabnya, kenapa sampai terjun bebas pendapatan laba ini," terang Alex yang juga anggota Komisi V DPR RI itu.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: