Data Keliru Sesatkan Perencanaan

Rabu, 26 Juli 2017, 17:30 WIB | Wisata | Kab. Lima Puluh Kota
Data Keliru Sesatkan Perencanaan
Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi membuka acara fokus discussion group (FGD) pembahasan data publikasi Kabupaten Limapuluh Kota dalam angka tahun 2017 di gedung Sago Bungsu, Rabu (26/7/2017). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Data merupakan komponen penting dalam membuat perencanaan dan pengambilan kebijakan. Data yang tidak akurat dapat mengakibatkan kekeliruan dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan pemerintah.

Hal itu disampaikan Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi dalam sambutannya ketika membuka acara fokus discussion group (FGD) pembahasan data publikasi Kabupaten Limapuluh Kota dalam angka tahun 2017 di gedung Sago Bungsu, Rabu (26/7/2017).

"Ketidakakuratan data dapat menyebabkan kesalahan perencanaan pembangunan. Untuk itu, saya minta seluruh OPD benar-benar melakukan cek dan ricek terhadap seluruh data sebelum di muat ke dalam buku daerah dalam angka," ungkap Irfendi.

Dikatakan, setiap data itu harus akurat, mutakhir dan lengkap. Jika data yang gunakan dalam sebuah perencanaan tidak valid, hasilnya dikhawatirkan akan menyesatkan dan tidak tepat sasaran. Hal ini jelas akan merugikan, apalagi jika data yang salah itu digunakan buat perencanaan yang menyangkut hidup orang banyak.

Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar

"Agar perencanaan dan kebijakan yang diambil tepat, untuk itu saya minta semua pihak terkait untuk menyampaikan data yang sebenar-benarnya," tutur Irfendi.

Perencanaan pembangunan yang baik, kata Irfendi, memberikan kotribusi sebesar 50% dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Untuk mendapatkan perencanaan yang baik perlu data dan informasi yang lengkap, valid dan senantiasa diupdate.

"Dengan data yang baik dan berkualitas, akan dapat diproyeksikan kondisi yang diinginkan dan ditetapkan target kinerja sebagai patokan pelaksanaan pembangunan," ucap Irfendi.

Dipaparkan, buku daerah dalam angka yang diterbitkan BPS memuat sekitar 80% data dari OPD. Data yang dihasilkan dari buku itu sangat tergantung dari kualitas data yang dihasilkan sumber data itu dikeluarkan.

Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya

"Dalam acara FDG ini saya meminta adanya koreksi, sehingga data yang disajikan nantinya adalah data yang sudah dievaluasi dan benar-benar telah melewati pengecekan oleh amsing-masing pemilik data," tekan Irfendi sembari meminta seluruh peserta FDG itu mengikuti acara itu dengan serius.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: