Burung Kuaw Diusulkan jadi Maskot HPN 2018
VALORAnews -- Satwa endemik khas Sumatera yang hampir punah, Burung Kuaw Raja diusulkan jadi maskot Hari Pers Nasional (HPN) 2018 yang akan dihelat di Kota Padang. Tema HPN juga dikaitkan dengan Pariwisata dan Budaya Sumbar.
"Usulan itu mengemuka disela-sela sosialiasi program pemda oleh Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno ke perantau Minang di Jakarta, Rabu (12/7/2017) pagi. Di pertemuan itu, disempatkan juga berdiskusi dengan panitia pelaksana HPN pusat dalam suasana informal," ungkap Kabiro Humas Setdaprov Sumbar, Jasman Rizal dalam pesan whatsapp, Kamis (13/7/2017).
Usulan lain yang mengemuka di kesempatan itu yakni soal logo yang akan disesuaikan dengan khas Minangkabau. Ada latar belakang marawanya. Kemudian, HPN juga dijadikan momentum untuk mempromosikan pariwisata Sumbar dengan mengambil tagline 'Pariwisata Sumbar, Rancak Bana.'
"Semua usulan untuk HPN itu, akan diputuskan dalam rapat panitia lengkap baik daerah maupun pusat pada Kamis (20/7/2017) di auditorium gubernuran Sumbar," terang Jasman Rizal.
Baca juga: Yurnaldi Luncurkan Buku Kritik Presiden dan Jurnalisme Hoax
Adapun alasan pemilihan Burung Kuaw disebabkan faktor satwa langka ini disinyalir hanya ada di Sumbar. Keberadaannya pun sudah sangat sedikit. Satwa ini juga berbulu indah dan tak kalah dengan keindahan Burung Merak. Satwa ini juga telah lama ditetapkan sebagai maskotnya Provinsi Sumbar.
"Dalan rangka menggalakkan kepariwisataan Sumbar, burung Kuaw diharapkan bisa dijadikan salah satu cerita yang akan disuguhkan ke wisatawan. Prinsip pemilihan Burung Kuaw, adalah dengan alasan untuk melestarikan Kuaw dan memperkenalkan burung ini ke masyarakat dunia. Dimana, selama ini mungkin belum terpublikasikan dengan baik," ungkap Jasman Rizal.
Dulu, Burung Kuaw ini menyebar di semenanjung Asia dan Asia Tenggara. Karena faktor perburuan, akhirnya populasi Burung Kuaw berkurang drastis. "Burung endemik ini sekarang hanya ada di Sumbar saja. Ditempat lain sudah punah. Di Sumbar, diduga hanya ada di Solok Selatan, Tapan, Indropuro, Lunang dan Pasaman," tukasnya. (kyo)
Baca juga: Teknis Pelaksanaan HPN 2018 Dimatangkan
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro