Bedah Buku Mengeluarkan Pemilu dari Lorong Gelap, Saldi: Husni Sudah Istimewa Sejak Proses Seleksi
VALORAnews -- Saat hubungan kekerabatan ataupun tali pernikahan di antara sesama penyelenggara pemilu masih jadi wacana saat proses seleksi KPU RI periode 2012-2017, sosok Husni Kamil Manik (HKM) telah menyertakan surat pemberhentian istrinya, Endang Mulyani sebagai komisioner KPU Padang periode 2008-2013. Hal ini lah yang jadi salah satu nilai lebih komisioner KPU Sumbar dua periode itu, dimata panitia seleksi waktu itu.
Demikian diungkap Hakim Konstitusi RI, Prof Saldi Isra, saat jadi keynote speaker pada acara bedah buku, "Mengeluarkan Pemilu Dari Lorong Gelap, Mengenang Husni Kamil Manik 1975-2016 di auditorium gubernuran Sumbar, Jumat (7/7/2017).
Bedah buku ini juga bertepatan dengan 1 tahun meninggalnya peraih Bintang Penegak Demokrasi dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang diserahkan di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, 13 Agustus 2015 silam.
"Pansel waktu itu memberikan apresiasi yang lebih ketika Husni menyerahkan surat pengunduran istrinya selaku anggota KPU Padang, saat kami masih membicarakan tentang larangan jadi penyelenggara suami dan istri. Saya menilai, almarhum memiliki tingkat keseriusan yang tinggi untuk jadi penyelenggara pemilu. Hal tersebut jadi nilai plus bagi Husni saat itu," terang Saldi yang jadi anggota panitia seleksi periode itu.
Baca juga: Haul 5 Tahun Husni Kamil Manik: HKM Sukses Wujudkan Pola Kolektif Kolegial Selama Pimpin KPU RI
Buku setebal 734 halaman yang terdiri atas 6 bagian, 12 bab dan ditulis 117 penulis ini, selanjutnya dibedah Nur Hidayat Sardini (editor buku), Viryan Aziz (KPU RI), Prof Helmi (akademisi Unand), Amnasmen (Ketua KPU Sumbar) dan Aguswanto (pimpinan umum valora.co.id yang juga sahabat almarhum).
Saldi mengaku, tidak terlalu dekat dengan almarhum. Namun guru besar Fakultas Hukum Universitas Andalas itu mengaku mengikuti sepak terjang HKM semasa aktivis mahasiswa (pernah menjabat Presiden BEM Unand 1998-1999) hingga jadi penyelenggara pemilu di tingkat provinsi Sumbar selama dua periode.
"Hasil ujian tulis almarhum selaku peserta seleksi KPU, sangat berbeda, sehingga muncul pertanyaan dari anggota pansel yang lain," terang dia.
Saldi juga memuji karakter Husni yang tenang menghadapi masalah yang pelik sekalipun. Bahkan, saat Pilpres 2014, ketika Prabowo ingin mengundurkan diri sebagai calon, Husni mampu mengatasinya dengan baik. "Husni mampu membangun soliditas antaranggota KPU," terangnya.
Baca juga: Haul Kelima Husni Kamil Manik, 2 Gubernur dan 5 Sahabat Beri Kesaksian
"Orang akan mampu menghadapi tekanan, kalau bisa solid secara organisasi. Ini catatan penting pada diri almarhum," tambah Saldi.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- DPR RI: Iven Pariwisata jadi Pemicu Pertumbuhan Ekonomi Sumbar di Lajur Positif Semester I 2023
- Digugat ke PN Jakarta Selatan, BANI Yakin Putusan Majelis Arbiter Kuat
- Kembangkan Potensi Wisata Pulau Bangka, Ini Saran Selebriti Rafi Ahmad
- Ini Nama dan Lokasi 32 Bandara Internasional di Indonesia, Sebagian akan Dipangkas Menteri BUMN
- Masuk Monas Mesti Pakai JakCard, Ini Harga dan Tarif Masuk Januari 2023
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024