Pengerjaan Jalan Alternatif Amburadul, Nurnas: Arus Mudik Lebaran Bakal Semrawut
VALORAnews - Peningkatan kualitas jalan dari Koto Baru hingga Banuhampu di Kabupaten Agam, masih dalam tahap pengerjaan pelebaran, pada awal Ramadhan 1438 H/2017 M ini. Banyak pihak meragukan, apakah ruas jalan provinsi itu bisa mulus menyambut arus lalu lintas pada libur lebaran nanti.
"Setiap kali arus mudik atau balik lebaran, ruas jalan ini jadi alternatif bagi pengendara yang datang dari arah Padangpanjang menuju arah Provinsi Riau atau sebaliknya. Melihat kondisi pengerjaan jalan yang tengah berlangsung sekarang, saya pesimistis bisa dimanfaatkan untuk mengurai kemacetan yang kerap melanda, mulai dari Koto Baru hingga Bukittinggi," ungkap Rezki, warga Panampuang, kecamatan IV Angkek, Agam, yang pulang kampung di awal Ramadhan ini, Minggu (28/5/2017).
Ruas jalan yang menyusuri pinggang Gunung Marapi ini, bisa menembus hingga kantor camat Baso di Tanjakan Ampuah. Yakni mulai dari Koto Baru, Banuhampu, Sungai Pua, Batu Palano, Batu Taba, Lasi, Canduang, Koto Tinggi dan keluar di pertigaan dekat kantor camat Baso untuk kemudian masuk jalan nasional menuju Payakumbuh.
"Pelabaran jalan alternatif Koto Baru. ini, jadi salah satu topik pembahasan Komisi IV DPRD Sumbar dengan mitra kerja terkait Rabu (24/5/2017). Kita menilai, banyak pengerjaan jalan nasional maupun provinsi dilakukan secara amburadul saja. Jika tak selesai, arus mudik dan balik bakal semrawut di Sumbar,," ungkap Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, HM Nurnas, saat dihungi terpisah.
Disebutkan Nurnas, pengerjaan peningkatan kualitas jalan lainnya yang bakal tak selesai menyambut libur lebaran ini di antaranya jalan di Pesisir Selata, Lubuk Silasih terus Solok Selatan yang kondisinya rusak.
Kemudian, pengecoran jalan di Talang, jalan yang terban di Sijunjung menuju Kamang Baru, longsor di jalur Sicincin-Malalak dan jalan Bypass ke BIM, merupakan potret lain tentang amburadulnya pengerjaan pekerjaan itu.
"Sepertinya, Dinas PU dan Balai Jalan, kurang tanggap terhadap kondisi jalan. Karena, setiap tahun masalahnya terus berulang-ulang di jalan yang sama," tegasnya. (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro