Ketua KPU Dipakaikan Pakaian Penghulu Resmikan Rumah Pintar Pemilu
VALORAnews -- Ketua KPU RI, Arief Budiman mengatakan, lembaga yang dipimpinnya telah memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi informasi, dalam mewujudkan pemilu yang lebih akuntable dan terpercaya di masyarakat. Pemanfaatan teknologi informasi itu, perlu diketahui masyarakat secara luas.
"Hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya dibangun Rumah Pintar Pemilu (RPP) sebagai strategi KPU dalam memberikan akses ke publik, untuk bisa melihat aktifitas kepemiluan. RPP ini juga bisa sebagai sarana memberikan pemahaman dan pendidikan pemilih ke masyarakat," tutur Arief saat meresmikan RPP KPU Sumbar, Kamis (18/5/2017) di Jl Pramuka, Padang.
Dikatakan Arif, pemanfaatan teknologi informasi untuk mewujudkan pemilu yang lebih akuntable dan terpercaya di masyarakat itu seperti Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih), Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) dan Sistem Informasi Logistik (Silog).
Melalui Sidalih, terang Arif, masyarakat dapat mengecek secara langsung namanya apakah sudah terdaftar dalam database KPU. "Di Pemilu 2014, 135 juta pemilih sudah single data atau tanpa kegandaan. Masih ada 60 juta lagi yang on process sembari menunggu program e-KTP selesai," ungkap Arif.
Baca juga: Diberhentikan dari Jabatan Ketua KPU Sumbar, Ini Penjelasan Amnasmen
Sementara, melalui Situng, siapapun bisa cek langsung hasil pemilu atau pilkada di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kemudian, Silog memaparkan data ke publik untuk bisa melihat berapa surat suara, kotak suara dan harganya. "Semua ini dirancang, untuk menepis kecurigaan-kecurigaan terhadap KPU," terangnya.
"Semua data-data KPU, sekarang sudah diolah secara digital. Siapapun boleh ambil, baik masyarakat maupun partai politik (parpol) dalam mempersiapkan strategi pemilu ke depan," tambah Arif yang mengenakan pakaian khas adat Minang saat meresmikan RPP KPU Sumbar ini.
Pelayanan RPP ini, menurut Arif, juga bisa dua arah. Pertama, publik bisa datang langsung ke RPP, KPU sudah siapkan semua data-datanya. Kedua, KPU bisa datang dan hadir memberikan pemahaman di sekolah, kampus, ormas dan parpol.
"KPU dalam bersosialisasi juga tidak hanya mengacu pada peraturan perundangan saja. Tapi KPU bekerja juga berdasarkan riset-riset, seperti riset partisipasi masyarakat dan riset melek pemilu. Semua itu dilakukan KPU, untuk melayani masyarakat dan meningkatkan partisipasi," ujar Arief di depan tamu undangan dari KPU kabupaten/kota, Bawaslu, Forkompimda, parpol, akademisi, sekolah dan wartawan.
Baca juga: DKPP Berhentikan Amnasmen dan Izwaryani dari Jabatan, Simak Videonya Disini
Hal senada dikatakan Ketua KPU Sumbar, Amnasmen. Menurutnya, RPP ini sebagai bagian gagasan KPU untuk berbuat lebih jauh dalam pendidikan pemilih ke masyarakat dan meningkatkan kualitas pemilih.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro