Inilah Data Kerusakan Banjir dan Longsor di Limapuluh Kota
VALORAnews - Keseriusan dan perhatian Pemkab Limapuluh Kota dalam melakukan tanggap darurat penanggulan bencana alam banjir dan longsor, diapresiasi Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB).
"Kami menilai secara keseluruhan, penanganan bencana yang dilakukan Pemkab Limapuluh Kota sudah berjalan dengan baik, cepat dan tanggap," ujar Direktur Bantuan Darurat Bencana BNPB, Eko Budiman dalam pers conference bersama puluhan wartawan di aula kantor bupati lama, Minggu (12/3/2017).
Diharapkan, bencana yang melanda di Kabupaten Limapuluh Kota ini, dapat jadi pelajaran dan acuan bagi pemerintah daerah untuk lebih baik lagi dalam penanggulan bencana.
"Kerja keras kita sudah berhasil dengan baik selama ini. Untuk itu, jadikanlah hal ini sebagai pelajaran bagaimana kedepan lebih baik lagi," ujarnya.
Baca juga: Simalakama Pintu Air Bendungan Koto Panjang; Ditutup, Pangkalan Banjir, Dibuka, Kampar yang Terendam
Sementara, Bupati Kabupaten Limapuluh Kota, Irfendi Arbi bersama Komandan Satuan Tugas Bencana, AKBP Bagus Soeropratomo dalam paparannnya mengatakan, selama musibah bencana alam banjir dan tanah longsor di Kabupaten Limapuluh Kota, mangakibatkan 8 orang meninggal dunia dan 3 orang luka berat. Sedangkan, estimasi kerugian akibat bencana mencapai Rp252,9 miliar lebih.
Estimasi itu terdiri sarana di Bidang pendidikan senilai Rp8,456 miliar, bidang Pertanian Rp9,723 miliar, Pekerjaan Umum Rp226,708 miliar, Perikanan Rp4,827 miliar, Kesehatan Rp2,340 miliar dan bidang perdagangan senilai Rp875 miliar.
Dari bidang pendidikan, terdapat 31 sekolah mengalami kerusakan cukup berat. Kerusakan itu antara lain mobiler, buku-buku, alat tulis, alat peraga dan alat kantor lainnya dan penunjang sekolah. Sedangkan untuk bangunan sekolah, hanya mengalami kerusakan ringan.
Begitupun di bidang pertanian. Kerusakan itu meliputi lahan pertanian dan perkebunan warga. Di antaranya kerusakan sawah sebanyak 142,9 hektar, kebun jagung 6,35 hektar, kebun cabai 19,25 ha, bawang merah 1 ha, karet 46,5 ha, sawit 8 ha, gambir 117,8 ha, kakao 2 ha dan sawah hilang 0,1 hektar, begitupun sawah tertimbun longsor 10 ha.
Baca juga: Mahyeldi: Jalan Nasional di Pangkalan Butuh Perbaikan Cepat
Untuk bidang pekerjaan umum, terjadi pada kerusakan jalan, rumah, irigasi dan jembatan di antaranya kerusakan jalan terdapat di 64 titik, yakni kecamatan Bukit Barisan 7 titik, kecamatan Pangkalan 38 titik, kecamatan Mungka 2 titik dan kecamatan Kapur IX 17 titik. Sedangkan rumah yang rusak parah sebanyak 2 unit dan rusak sedang sebanyak 50 unit. Kerusakan jembatan terjadi pada Km 17, Km 19 dan Km 84 pada ruas jalan Sumbar-Riau.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya