Budidaya Udang Vaname Menjanjikan, Darmawi: Massalkan Alih Teknologi
"Undang Vaname nilai ekonomisnya sangat tinggi. Yang sudah panen itu, hanya dengan modal produksi Rp500 juta, hasil panen yang didapat mencapai Rp750 juta," tukasnya.
Teknologi budidaya udang Vaname ini juga relatif baru. DKP memang belum mencoba dalam skala yang lebih luas. Baru mengandeng investor lokal. Namun, kalau itu sudah berkembang, Yosmeri yakin, budidaya tersebut bisa diterapkan masyarakat.
Soal teknis, dulunya tambak masih diterapkan di tanah namun hal itu berisiko. DKP memakai teknologi baru dari terpal. Ini bisa untuk lebih mudah mengatur dan pemeliharaan. Udang sudah bisa dipanen saat berumur 3 bulan 10 hari, dengan ukuran 30 ekor sampai 40 ekor untuk 1 kg-nya.
Baca juga: Komisi II DPRD Sumbar Bahas Pelaksanaan Agenda Triwulan III dan IV Bersama Mitra Kerja
"Kini harga cukup bagus, di atas Rp100 ribu per-kilo. Produksinya itu langsung dibawa ke Kota Medan untuk ekspor ke Amerika dan Eropa," ungkapnya. "Program kita, 2018 akan diterapkan ke masyarakat. Rencananya untuk lima kabupaten/kota di Sumbar," tambahnya.
Kelima daerah itu yakni Pessel, Padangpariaman, Pariaman, Pasaman Barat dan Kota Padang. "Jika nanti prospeknya bagus, bukan tidak mungkin industri pengolahan bisa dibuka di Padang," tukasnya.
Pada kunjungan tersebut, selain Yuliarman ikut juga sejumlah anggota Komisi II, Suhemdi, Zalman Zaunit, Widayatmo, Zusmawati dan Komi Chaniago. (rls/kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: