Ini Analisis BMKG Soal Cuaca Ekstrim di Sumbar
VALORAnews - Delapan lembaga dilingkup BMKG se-Sumbar mencatat, curah hujan pada Rabu (4/1/2017) masuk kategori lebat dengan intensitas waktu cukup lama. Hujan dengan intensitas lebat ini, masih akan terus berpeluang terjadi pada tiga hari ke depan yakni 5-7 Januari 2017 ini.
"Hujan lebat dalam tiga hari kedepan itu berpotensi terjadi akibat adanya daerah tekanan rendah di utara Aceh dan barat daya Lampung yang mengakibatkan terbentuknya belokan massa udara di wilayah Mentawai, Sumatera Barat," ungkap Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping, Padangpariaman, Budi Iman dalam siaran pers yang diterima, Kamis (5/1/2017) sore.
"Hujan lebat ini juga dipicu adanya divergensi atau penyebaran angin di daratan Sumatera Barat serta kelembaban yang cukup tinggi," tambahnya.
Dikatakan Budi, Stasiun Meteorologi Minangkabau mencatat intensitas hujan 86.5 dengan kategori Hujan Lebat, Stasiun Maritim Telukbayur (72.2/Hujan Lebat), Stasiun Geofisikasi Padangpanjang (53/Hujan Lebat), Stasiun Iklim Sicincin (56/Hujan Lebat), GAW Kototabang (51.5/Hujan Lebat), GAW Pasadama (64.7/Hujuan Lebat), PAC Radar di Agam (88/Hujan Lebat) dan PAC Radar Solok (86/Hujan Lebat).
Hal ini lah membawa dampak terjadinya banjir di Kota Solok dan Pessel serta longsor di Agam. Untuk Agam, longsor terjadi Malalak, Jorong Baluka, Jorong Parak Laweh, banjir Solok (Selayo) dan Peisir Selatan (jalan Raya Painan - Padang tak bisa dilalui).
"Dampak Bencana, rumah terendam, 4 titik ruas jalan di Agam tertimbun longsor, 4 mobil tertimbun, Mapolsek Selayo terendam banjir, jalan Raya Padang - Painan tertutup longsor, beberapa petak sawah di Jorong Parak Laweh tergeneng air, beberapa rumah terkena banjir di Paninggahan Solok," ungkap Budi melaporkan laporan sementara dampak hujan lebat itu.
Dikatakan Budi, kondisi Madden-Julian Oscillation (MJO) dan suhu muka laut, juga mendukung penambahan uap air di wilayah perairan Sumatera Barat. Dari kondisi lokal dan kelembaban per lapisan, tambahnya, juga mendukung untuk terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Sumatera Barat.
Kondisi ini membuat potensi terjadinya hujan-hujan sedang hingga lebat di wilayah Mentawai meluas ke wilayah Pasaman Barat, Padang (meluas ke Indarung, Sitinjau Laut, Kabupaten Solok bagian barat), Kota Pariaman, Padangpariaman, Pesisir Selatan, Tiku, Lubukbasung, Padangpanjang, Bukittinggi, Agam (Malalak), Pasaman Timur bagian barat, Lubuksikaping, Solok, Kabupaten Solok, Alahanpanjang dan sekitarnya.
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
Potensi hujan-hujan lebat di wilayah Riau bagian barat, juga berpotensi meluas ke Sumatera Barat bagian Timur seperti Limapuluh Kota (Pangakalan, Koto Alam, Agam (Baso), Payakumbuh dan Pasaman bagian timur Potensi hujan-hujan lebat di Jambi (seperti Kerinci), juga berpotensi meluas ke wilayah Solok Selatan.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro