Buk Lis, Melawan Penyakit dengan Berkarya
"Bentuk dana yang dikucurkan saat itu adalah pinjaman. Namun, bagi saya sangat besar efeknya, karena pinjaman, berarti saya harus semangat dalam pengembalian, meski tidak ada jatuh tempo mengikat yang diberikan Dompet Dhuafa, namun saya tertantang untuk selalu memutar keuntungan menjadi karya, dan berkatnya, saya tak pernah melakukan pinjaman ke bank. Disamping menghidari riba, juga diberatkan dengan bunga nantinya," imbuh Buk Lis.
Saat ia memulai usaha, beliau mengaku pemasaran pertama juga dibantu oleh tim Dompet Dhuafa Singgalang yang mempromosikan karyanya ke kenalan. Akhirnya, dari pengenalan dari mulut ke mulut, didukung hasil karya Buk Lis yang juga apik, kini bed cover-nya laris di pasaran.
Tak jarang ia didatangi langsung oleh pelanggan ke rumah untuk memesan bed cover yang seringnya dijadikan kado pernikahan oleh pembeli.
Baca juga: RDP Komisi IX; Jumlah Anak Penderita Diabetes Melonjak, 60 Persen Perempuan, Yuk Kenali Gejalanya
"Alhamdulillah, bantuan yang diberi Dompet Dhuafa Singgalang amat besar manfaatnya saya rasakan. Saya telah sukses melawan penyakit dengan berkarya, tak lagi memikirkan sakit, namun telah mengubah konsep pemikiran saya untuk menghasilkan ide kreatif dalam berkarya," pungkasnya. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro