Inilah Profil 10 Penerima Award Yayasan Pusako Minangkabau

Rabu, 26 Oktober 2016, 01:09 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Inilah Profil 10 Penerima Award Yayasan Pusako Minangkabau
Para penerima award foto bersama dengan pengurus Yayasan Pusaka Minangkabu, Selasa (25/10/2016). (mangindo kyao/valoranews)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Sebanyak 10 orang tokoh, budayawan dan seniman di Sumbar, dianugerahi award oleh Yayasan Pusako Minangkabau, Selasa (25/10/2016). Mereka dinilai berjasa bagi pembangunan kebudayaan. Lembaga ini kemudian memilih tagline, "Mengingat Sejarah, Menjaga Pusako."

AMRAN NUR adalah Wali Kota Sawahlunto sejak tahun 2003 hingga 2013. Ia mulai menjabat sebagai Wali Kota Sawahlunto pada tahun 2003 melalui sistem perwakilan di DPRD. Kemudian terpilih kembali dalam Pilkada Sawahlunto pertama dari jalur independen tahun 2008.

Amran Nur dikenal atas prestasinya dalam menghidupkan kembali Sawahlunto yang hampir mati sejak kegiatan pertambangan dihentikan. Ia menjadikan Kota Sawahlunto sebagai kota wisata tambang yang berbudaya. Termasuk menghidupkan seni dan budaya tradisi masyarakat Sawahlunto melalui berbagai kegiatan. Salah satu iven seni budaya yang digelarnya bersama seniman Edy Utama adalah Sawahlunto International Music Festival (SIMFEST) yang diselenggarakan tiap tahun dengan mendatangkan musisi dari berbagai negara.

Pada tahun 2011, ia dianugerahi penghargaan oleh Republika sebagai "Tokoh Perubahan" bersama Hatta Rajasa, Ahmad Heryawan, Abdullah Syukri Zarkasyi, dan Heppy Trenggono. Majalah Tempo pernah mengulas keberhasilannya bersama beberapa Bupati dan Walikota di Indonesia dalam laporan khusus "Bukan Bupati Biasa." Selain itu, berbagai penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia pernah diraihnya.

Amran Nur lahir di Talawi, Kota Sawahlunto, pada 13 Oktober 1945, dan meninggal di Jakarta, pada 22 Juni 2016 lalu di usia 70 tahun. (*)

AMIR M.S. adalah penulis buku tentang budaya Minangkabau. Banyak buku-buku tentang adat dan budaya Minangkabau yang ditulis Amir M.S, dijadikan sebagai rujukan bagi orang-orang yang ingin mempelajari Minangkabau. Di antara buku-buku yang ditulis Amir M.S, yaitu, Tonggak Tuo Budaya Minang (1987), Adat Minangkabau: Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang (1997), Tanya Jawab Adat Minangkabau: Hubungan Mamak Rumah dan Sumando (2003), dan Masyarakat Adat Minangkabau Terancam Punah (2007). (*)

ERISON J. KAMBARI adalah seorang fotografer Indonesia asal Kurai Bukittinggi, Sumatera Barat, yang banyak membagikan karya-karyanya di blog dan media sosial seperti facebook dan instagram. Lanskap Minangkabau dan sisi humanisnya menjadi bidikan lensa Erison, yang sebelumnya menggeluti dunia seni lukis kanvas dan pensil.

Foto-foto karya Erison atau dikenal dengan inisial EJK, mendapat respon positif kalangan netizen. Tidak hanya itu, karya-karyanya juga mendapat apresiasi dan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Beberapa karyanya sudah dibeli dan dipamerkan di Washington University, Amerika Serikat, dalam iven Go West Sumatera, Pameran Foto Pacu Jawi di Jakarta, pameran di Kuala Lumpur, serta beberapa fotonya juga dibeli untuk menjadi ilustrasi buku Pantun dan Bahasa Indah oleh Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Rais Yatim. Foto-fotonya menghiasi buku biografi tokoh, buku Pandu Pariwisata Bukittinggi, serta interior rumah, hotel, homestay dan restoran di berbagi provinsi, dan luar negeri, serta memenangkan beberapa kali lomba foto hingga tingkat nasional.

EJK pernah diundang sebagai tamu khusus memperingati Hari Kemerdekaan Malaysia, 31 Agustus 2012. Sekarang ia menetap di Bukittinggi dan bekerja sebagai desainer grafis. (*)

ISLAMIDAR yang akrab disapa Tuen adalah maestro musik tradisi Minangkabau. Tuen lahir pada 16 Juli 1941 di Nagari Talang Maua, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota. Tuen dikenal sebagai pewaris dan penjaga salah satu musik tradisi Minangkabau, sampelong. Saking melekatnya dengan musik tradisi tersebut, sejarah hidup Tuen identik dengan perkembangan sampelong itu sendiri.

Selain sampelong, Tuen juga berkontribusi dalam perkembangan alat musik talempong. Bersama Yusaf Rahman, Bustanul Arifin Adam, Murad Sutan Saidi serta Syafdinan, Islamidar memperkenalkan teknik bermain talempong yang tersusun dalam berbagai kombinasi nada-nada. Islamidar juga telah menata ulang nada-nada musik Arab, dalam Festival Musik Islam Sedunia tahun 1987 di Eropa.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan:
IKLAN NOMOR URUT CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG 2024