300 Hutla di Limapuluh Kota Terbakar
VALORAnews -- Setidaknya, ada sekitar 300 hektar hutan dan lahan (Hutla) yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota terbakar. Amukan si jago merah itu terjadi pada 31 titik api yang tersebar di enam kecamatan.
"Kondisi kebakaran di daerah kita sudah berada dalam keadaan membahayakan. Kita berharap ini segera teratasi," harap Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi didampingi Ferizal Ridwan (wakil bupati) di hadapan wartawan di posko Pemadaman Kebakaran Hutan Provinsi Sumatera Barat, di GOR Singa Harau, Rabu (11/10/2016).
Khusus untuk kawasan perbukitan Lembah Harau yang tidak terjangkau pemadaman secara manual, lanjut Irfendi, sejak 9 Oktober 2016 lalu, telah mendapatkan bantuan pemadaman dengan helikopter dari BNPB dan Kementerian Kehutanan RI untuk melakukan water boombing (pengeboman air).
"Alhamdulillah, selama tiga hari helikopter terbang sudah banyak titik api yang berhasil dipadamkan. Bila sebelumnya ada 30 titik, sekarang tinggal sekitar 20 titik," ujar Irfendi.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
Dikatakan, data kerugian masih dalam pendataan, namun hingga kini tidak ada korban jiwa manusia maupun hewan ternak. Untuk mengantisipasi bertambahnya musibah kebakaran ini, ia mengimbau masyarakat, agar tidak melakukan pembakaran sampah atau melakukan pembakaran untuk membuka lahan perkebunan.
"Kita meminta tidak ada lagi masyarakat yang melakukan pembakaran. Untuk efek jera, kita berharap pihak kepolisian menindak para pelaku pembakaran hutan sesuai undang-undang atau aturan berlaku," tutur Irfendi.
Di kesempatan itu, Irfendi juga mengucapkan terimakasih yang tiada hingga terhadap berbagai pihak yang telah ikut berupaya keras menanggulangi kebakaran di daerah ini. Bila tidak cepat diantisipasi, dikhawatirkan kebakaran itu dikhawatirkan akan semakin parah seperti di wilayah Riau yang sulit diatasi.
Sebelumnya, Ferizal Ridwan memaparkan, kebakaran hutan dan lahan tersebut terjadi di Kecamatan Harau, Luak, Lareh Sago Halaban, Pangkalan dan Kapur IX. Selain itu, baru-baru ini juga terjadi di Kecamatan Mungka.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
Ikut hadir dalam acara itu Sekdakab Limapuluh Kota Yendro Tomas, pihak BPBD Sumbar dan Kabupaten Limapuluh Kota, Pihak Dinas Kehutanan, KSDA dan sejumlah pihak terkait lainnya. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya