Gubernur Harapkan Ada Pesawat Water Bomber Atasi Karhutla di Limapuluh Kota
VALORAnews -- Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno berharap, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, untuk mendatangkan pesawat water bomber berkapasitas besar untuk mempercepat proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Jkarhula) di sejumlah daerah di Kabupaten Limapuluh Kota.
"Proses pemadaman Karhutla di area Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota yang menggunakan helikopter water bomber telah berjalan sejak Minggu (9/10/2016). Dengan tambahan pesawat water bomber, diharapkan api bisa lebih cepat dipadamkan," ungkap Irwan, Senin (10/10/2016).
Irwan mengapresiasi perjuangan dari personel BPBD Sumbar, kepolisian, Dinas Kehutanan, Basarda dan perangkat lainnya, yang berjuang tanpa lelah mengatasi masalah Karhutla ini.
"Proses penyidikan penyebab kebakaran hutan, masih terus berlangsung dan tetap kami pantau agar berlangsung sebagaimana mestinya," tukas Irwan.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
Sementara, Kepala Pusdalop BPBD Sumatera Barat, Rilvano Pagar Negara mengatakan, helikopter jenis wester bombing type bell PK-PUV Airborn ini, mengudara pada Minggu sekitar pukul 10.00 WIB.
"Helikopter ini langsung terbang menuju sumber air di Sunsang selanjutnya melakukan penyiraman udara di hutan konservasi dan taman wisata alam Lembah Harau, kecamatan Harau, Limapuluh Kota," terang Pagar Negara.
Menurut Pagar Negara, helikopter ini hanya bisa mengudara mengatasi Karhutla selama 2,5 jam sesuai izin terbang yang dimiliki. "Semoga saja, api yang telah berkobar sejak 11 hari terakhir, bisa segera dipadamkan," tukasnya. (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro
- INews TV Nobatkan Gubernur Sumbar jadi Penerima Pimpinan Daerah Award 2024, Ini Alasannya
- Kembangkan Pariwisata Sumbar, Gubernur Sumbar Temui Wamenparekraf
- Gubernur Sumbar Inginkan Rumah Siti Nurbaya di Studio Alam TVRI Direvitalisasi, Ini Alasannya
- Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek Potensi Mengubah Sejarah Asia