Muswil III PKDP Sumbar Ditabuh
"PKDP kedepan harus memiliki kelompok bisnis yang mampu bahu membahu dalam membangun usaha satu sama lainnya, karena tipikal rang piaman itu pebisnis andal," ujar Rahmad.
Soal potensi modal, menurut Rahmad Saleh menilai, potensi banyaknya orang pariaman di rantau terutama di Padang, hal ini merupakan potensi permodalan.
"Asal pengelolaan modal dari anggota dikelola secara transparan dan memiliki keuntungan kepada anggota modal pasti bisa terkumpul, terutama dalam rencana membangun gedung pertemuan bersama yang menjadi one stop service center orang pariaman di Padang," ujar Rahmad.
Baca juga: Edwar Imusman Terpilih jadi Ketua PKDP Nanggalo
Sementara, PKDP, kata Muslim Kasim, punya ciri badoncek yang menjadi trend dibanyak organisasi yang ada di Indonesia.
"Kekuatan badoncek menjadi kekhasan orang pariaman, sehingga tidak ada yang tak bisa bagi rang piaman dan tidak ada program tak berjalan hanya karena ketidak adaan finansial, modal terbesar kita adalah badoncek," ujar Muslim.
Sedangkan saat pidato pembukaan Ketua DPP PKDP Suhatmansyah, berharap PKDP Sumbar tetap eksis. "Meski hasil politik kemarin tidak berpihak ke Piaman, tapi PKDP jangan mati suri pula, pada agenda politik kedepan PKDP harus merebut kembali," ujarnya.
Sementara, Ketua DPD PKDP Padang Veri Yasri mengatakan, Muswil III PKDP harus menjadi handicap eksisnya rang piaman kembali. "Muswil ini strategis, apalagi temanya sangat mengena yang outputnya tentu rang piaman harus rebut kembali segala lini kehidupan masyarakat di Sumbar," ujar Veri. (rls)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro