Gedung Rawat Poliklinik Ditambah, Ferizal: Ciptakan Sistem yang Terintegrasi
VALORAnews - Pelayanan di sebuah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) atau fasilitas kesehatan lain seperti Puskesmas atau Puskesmas Pembantu (Pustu), jadi tolak-ukur keberhasilan sebuah penerapan sistem pelayanan di suatu daerah. Pelayanan masyarakat mesti jadi perhatian perangkat kerja daerah khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes).
Hal tersebut jadi perhatian pasangan kepala daerah Limapuluh Kota, Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan. Wabup Ferizal mengungkapkan hal ini, ketika meninjau pembangunan infrastuktur dan sistem pelayanan RSUD Ahmad Darwis, di Kecamatan Suliki, Senin (8/8/2016) siang.
"Saya ingin, dengan penambahan infrastuktur dan fasilitas, termasuk tenaga medis di RSUD ini, sistem pelayanan kita semakin membaik dan bisa lebih profesional," harap Ferizal. (Baca: RSUD Ahmad Darwis Belum Optimal Layani Masyarakat)
Di hadapan Direktur RSUD Ahmad Darwis, dr Muryeni Datri serta puluhan tenaga medis, Ferizal meminta agar format pelayanan terhadap masyarakat khususnya para pasien rumah sakit, terus diperbaharui. Kalau bisa, katanya, pelayanan di RSUD bisa memakai sistem online, sehingga bisa terkoneksi dengan Dinas Kesehatan serta Faskes lainnya.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
"Jika memakai sistem online, masyarakat juga akan leluasa mengakses, guna mengetahui apa saja kelengkapan yang ada di RSUD kita. Seperti perihal kelengkapan dan fasilitas, berapa jumlah dokter umum, dokter spesialis atau jadwal praktiknya. Sehingga, para pasien tidak ragu dan nyaman berobat ke RSUD. Ini harusnya menjadi terobosan dan inovasi kita ke depan," sebutnya.
Terkait pembangunan gedung baru ruangan rawat inap/poliklinik yang kini dalam proses pengerjaan, Ferizal meminta pihak rumah sakit, dapat mengawasi pengerjaannya. Begitu pula dilakukannya penambahan sekitar 57 tenaga medis kontrak (P3K), juga harus selalu diberikan pembinaan kompetensi secara profesional. (rls)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya