24 Jiwa di Limapuluh Kota Hidup Terpasung
VALORAnews - Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi melepas rantai yang membelenggu kaki Rudihartono, Jumat (15/4/2016). Pria 44 tahun yang menderita gangguan jiwa ini, sejak 20 tahun lalu di rantai kakinya, karena sering memakan atau minum yang tampak olehnya. Seperti, makan kotoran bahkan meminum bensin.
"Kepada masyarakat supaya memberitahukan segala bentuk persoalan yang terjadi di lingkungan sekitarnya kepada wali nagari atau camat. Jangan sampai membiarkan keluarga atau tetangga menderita tapi tidak diberitahukan," ungkap Irfendi, seperti rilis yang diterima, beberapa saat lalu.
Rudihartono direncanakan Irfendi, akan dikirim ke RS HB Saanin di Padang, untuk dapat dirawat dan diobati. Seterusnya, kalau sudah sembuh jangan dulu dibawa pulang, takutnya lingkungan akan membuat kembali mengalami gangguan jiwa.
"Setelah sehat dari RS Jiwa Gadut itu (RS HB Saanin-red), langsung kita kirim ke tempat keterampilan di RS Jiwa Lampung. Di sana, diharapkan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik," ucap Irfendi Arbi.
Baca juga: Gagas Si Mantap, Irfendi Arbi jadi Terbaik 1 Pembina Dana Desa
"Kalau ada yang sakit kita obati dan carikan jalan keluarnya melalui kerjasama antar SKPD terkait dengan program-program kegiatan," tambah Irfendi Arbi.
Pada hari itu juga, Irfendi juga memberikan obat pada Desni (45), warga Batu Balang, Kecamatan Harau yang telah 25 tahun dipasung. Setelah berobat rutin, sekarang sudah mulai baik. Ini dibuktikan dengan sudah dapat bekerja layaknya orang lain seperti belanja kebutuhan dan berjualan, pergi kesawah menggoro.
Data per April ini, Dinas Kesehatan mencatat ada 24 pasien jiwa yang dipasung laki-laki dan perempuan dengan rata usia 20 sampai 30 tahun. Yang paling muda usia 15 tahun dan yang paling tua 80 tahun. Diagnosa penyakitnya, psikosa, biopar, schizoprenia, retardasi mental, dimensia dan epilepsi. Status keseluruhannya kini sudah mendapatkan perawatan. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya