Dari Lokakarya Meliput Perubahan Iklim (2): Hutan itu Penyangga Kehidupan

Kamis, 14 April 2016, 10:46 WIB | Wisata | Nasional
Dari Lokakarya Meliput Perubahan Iklim (2): Hutan itu Penyangga Kehidupan
Peserta Lokakarya Meliput Perubahan Iklim, menggunakan Kelotok (perahu kecil bermesin) menuju lokasi Laboratorium Alam Hutan Gambut (LAHG) Kereng Bangkirai-Sebangau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. (veby rikiyanto/valoranews)

VALORAnews - Kebakaran lahan gambut di Kalimantan Tengah dan sebagian pulau Sumatera pada 2015 lalu, bukan saja merusak ekosistem hutan, tapi juga telah menimbulkan penderitaan dahsyat bagi warga sebagai akibat kabut asap yang ditimbulkannya.

Tidak sedikit warga terutama anak-anak yang terserang penyakit seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Data yang dilansir Jawa Pos News Network (JPNN), sampai akhir Oktober 2015, kabut asap telah menelan 19 orang meninggal dunia 5 di antaranya di Kalimantan Tengah.

Kebakaran lahan gambut yang menyebabkan kebakaran hutan yang terjadi pertengahan 2015 tersebut, jadi bencana nasional. Kota-kota yang terpapar kabut asap seperti kota mati. Sebagian penduduknya mengungsi ke daerah lain. Yang masih tinggal, enggan keluar rumah. Sekolah diliburkan tanpa batas waktu, bandara udara ditutup, masyarakat keluar rumah menggunakan masker.

Selain itu, jarak pandang kendaraan hanya beberapa meter saja, bahkan langit berwarna kuning. Suasana mencekam layaknya dalam keadaan darurat perang. Perekonomian pun lumpuh, hasil pertanian banyak yang gagal.

Baca juga: Dari Lokakarya Meliput Perubahan Iklim (3): Mencegah Kebakaran Hutan itu Lebih Baik

Tidak sampai disitu, asap pekat pun sampai menyelimuti negara tetangga Malaysia dan Singapura serta nyaris membuat perhelatan besar sekelas Moto GP dibatalkan.

Kebakaran lahan gambut, banyak diakibatkan kelalaian manusia. Pembukaan lahan baru dengan cara dibakar untuk kepentingan perkebunan kelapa sawit, disinyalir jadi penyebab utamanya. Selain itu, perubahan iklim atau yang akrab disebut pemanasan global efek dari rumah kaca, juga diindikasikan jadi penyebab kebakaran. Lahan gambut yang seharusnya basah jadi kering, sehingga sedikit percikan api bisa menyebabkan kebakaran.

Hutan Penyangga Kehidupan

Hutan merupakan paru-paru bumi, semua aktivitas kita menghasilkan carbon dioksida (Co2) ke udara. Co2 tersebut akan ditangkap oleh pohon lalu diolah melalui proses fotosintesa yang berguna untuk pertumbuhan pohon tersebut. Setelah itu pohon akan melepaskan oksigen (O2), sebagai hasil dari fotosintesa tersebut, yang tentunya sangat berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Baca juga: Dari Lokakarya Meliput Perubahan Iklim (1): Agar Gambut Tak Lagi Cemberut

Rusaknya hutan yang merupakan habitat pepohonan, maka tidak ada lagi yang menyaring Co2, sehingga zat tersebut akan terus menguap ke udara yang menyebabkan rusaknya lapisan ozon. Dengan rusaknya, lapisan ozon mengakibatkan sinar matahari, akan langsung masuk ke bumi maka terjadilah pemanasan global.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI