Majukan Wisata, Habisi Praktek Mamakuak
VALORAnews - Tugas berat Sumatera Barat dewasa ini adalah, bagaimana mengembangkan pariwisata. Untuk itu, kabupaten dan kota diharapkan segera membuat perencanaan pengembangan pariwisata dan membasmi tukang pakuak.
"Kabupaten Limapuluh Kota misalnya, silahkan membuat master plan pengembangan pariwisata Lembah Harau, Kelok Sambilan, Jeruk Siam Gunuang Omeh dan potensi wisata lainnya. Agar bisa berkembang, kita tidak mau pariwisata di daerah ini diwarnai tukang pakuak," ungkap Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit pada silaturahmi dengan masyarakat Limapuluh Kota di Simpang Bakiea, Nagari VII Koto Talago, Sabtu (19/3/2016) malam.
Menurut Nasrul, selama ini pariwisata di Sumbar banyak tukang pakuak, termasuk dalam hal parkir. Hal ini perlu ditangani bila perlu libatkan pihak Kepolisian dan TNI serta aparat keamanan lainnya.
"Kita tidak mau lagi masyarakat yang pulang kampung pada lebaran mendatang, kembali mengeluh lantaran kena pakuak. Ke depan, tukang pakuak itu harus kita tindak tegas," tegas Nasrul.
Baca juga: Nagari Pagadih jadi Nominator 10 Terbaik ADWI Tahun 2024 Kategori Kelembagaan dan SDM
Nasrul Abit juga menyinggung proses Pilkada telah usai dan tidak ada lagi cerita dukung mendukung. Sebaliknya, hanya ada satu untuk membangun daerah.
Hal senada disampaikan Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi dan Ferizal Ridwan (Wakil Bupati). Pasangan pemimpin pilihan rakyat itu mengajak semua pihak, menghilangkan euphoria politik dan menghabiskan perbedaan pilihan serta menghapus pengkotak-kotakan
"Seperti kata pepatah, biduak lalu kiambang batauik. Mari kita bersatu padu dan saling mendukung serta berangkulan membangun Limapuluh Kota, agar daerah ini bisa bangkit dan mengejar ketertinggalannya dari daerah lain," ujar Irfendi diamini Ferizal.
Menurut Irfendi, potensi Lima Puluh Kota sangat besar. Tak hanya potensi alam, namun juga sumberdaya manusianya. Bahkan, di nagari VII Koto saja, setidaknya ada 15 orang profesor. Begitu pula siswa sekolah di daerah ini, tidak sedikit pula yang sukses merebut pretasi tingkat nasional dan provinsi.
Baca juga: Bukittinggi masih jadi Destinasi Wisata Favorit, Ini Indikatornya
"Kami bukan orang hebat dan bukan pula orang yang tidak memiliki kelemahan. Karenanya, kami mengajak semua pihak memberikan kami masukan dan kritikan dalam membangun daerah ini," tuntas Irfendi. (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya