Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek Potensi Mengubah Sejarah Asia
"Festival Maek ini sengaja kita gagas, agar dunia menaruh perhatian lebih terhadap keberadaan Situs Bawah Parit yang menyimpan 32 situs Menhir di kawasan seluas 22 hektar," ungkap Supardi.
"Festival Maek ini juga bertujuan untuk memancing perhatian Unesco dan peneliti dunia lainnya, untuk mengungkap peradaban di Lembah Maek ini."
"Dilihat dari bukti fisik Menhir yang ada, peradaban di Nagari Maek ini sepertinya sudah maju sebagaimana Angkor Wat di Thailand. Kini, Angkor Wat telah jadi warisan dunia oleh Unesco," tambah Supardi.
Banyaknya misteri yang belum terungkap di Maek, ungkap Supardi, telah memancing minat sejumlah peneliti, arkeolob dan seniman dunia, untuk hadir di festival yang melibatkan anak nagari itu.
"Ini mimpi saya yang tertunda. Karena sudah sejak lama direncanakan. Festival ini ditargetkan membuka cakrawala pemerintah daerah dan pusat, terhadap potensi besar yang ada di Maek," ungkap Supardi.
"Festival Maek ini sekaligus jadi momentum bangkit dan memperkenalkan wisata budaya Sumbar di pentas dunia sebagaimana telah lebih dulu dilakukan Yogyakarta dan Bali," tegas Supardi.
Dibiayai Anggaran Pokir Supardi
Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, Jefrinal Arifin menyampaikan, Festival Maek ini digelar dari anggaran pokir Supardi.
Sebelum acara puncak, tanggal 14-17 Juli 2024, digelar pra festival dan workshop kekaryaan. Yakni kolaborasi dengan peserta anak-anak Maek yang dibimbing Direktur Festival, Donny Eros Djarot, termasuk komposer dari Jerman dan Indonesia.
Rangkaian Festival Maek ini, lanjut Jefrinal, juga ada residensi 4 seniman yaitu Iyut Fitra.yang akan membacakan puisi, Yudilfan Habib, Widdy Asriantor dan Satri Koa Putra untuk Sketsa.
"Juga ada lomba feature, lomba foto essay untuk semua fotografer. Materi karya foto yang dilombakan, merupakan foto yang diambil selama helat Festival Maek. Juga lomba video Festival Maek," ujar Jefrinal.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro