Peristiwa Situjuah Batu, Dirjen Menhan: Refleksi Eksistensi Diri
VALORAnews---Perlawanan para pejuang dalam peristiwa Situjuah Batua 15 Januari 1949 merupakan refleksi dari semangat mempertahankan eksistensi diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Peristiwa 67 tahun silam itu merupakan rangkaian sejarah yang sangat penting dalam keberlangsungan Republik ini
Hal itu disampaikan Dirjen Menhan Brigjen TNI Iskandar dalam sambutannya selaku inspektur upacara peringatan peristiwa Situjuah di Lapangan Khatib Sulaiman Situjuah Batua Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Jumat (15/1).
"Peristiwa Situjuah merupakan peristiwa nasional yang selama ini hanya dipahami sebagai sejarah lokal Sumatera Barat. Padahal, peristiwa itu merupakan rangkaian sejarah yang sangat penting dalam keberlangsungan Negara Republik Indonesia," papar Jenderal bintang satu tersebut.
Peristiwa 67 tahun silam itu, lanjut Iskandar, merupakan sebuah realitas nilai-nilai keberanian dan patriotisme. Menurutnya, generasi muda harus bercermin dari peristiwa heroik tersebut buat melecut diri mereka untuk belajar dan bekerja lebih optimal. Agar, pengorbanan baik nyawa dan harta benda dari para pejuang tersebut tidak sia-sia.
Baca juga: Fadly Amran Dianugerahi Penghargaan karena Dinilai Peduli Peristiwa Situjuh Batua
"Peristiwa Situjuah ini memiliki makna penting dan dapat menjadi sumber inspirasi dan spirit bagi anak bangsa terutama generasi muda atas nilai-nilai kejuangan, nilai heroism dan patriotism dalam meningkatkan ketahanan dalam hidup berbangsa dan bernegara," papar Iskandar.
Usai upacara, peringatan peristiwa Situjuah dilanjutkan dengan tabur bunga di makam syuhada di Lurah Kincia dengan rombongan yang diketuai Brigjen TNI Iskandar. Ikut hadir Plh Bupati Lima Puluh Kota Yendri Tomas, Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Syafarudin, Pengurus Yayasan Peduli Perjuangan (YPP) PDRI Ferizal Ridwan, Wakil Walikota Payakumbuh, Kapolres Lima Puluh Kota dan Payakumbuh serta para tokoh dan berbagai elemen masyarakat lainnya. (gun)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya