Bayi Gajah Lahir di PKG Sebanga Riau, Seperti Ini Kondisinya

Selasa, 09 April 2024, 15:15 WIB | Gaya Hidup | Provinsi Riau
Bayi Gajah Lahir di PKG Sebanga Riau, Seperti Ini Kondisinya
Bayi gajah lahir di PKG Sebanga Riau, Sabtu.

PEKANBARU (9/4/2024) - Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S Hasibuan mengungkapkan, seekor bayi gajah lahir di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Sebanga, Riau, Sabtu (6/4/2024).

Bayi gajah ini berjenis kelamin betina dengan tinggi badan 75 sentimeter, lingkar dada 97 sentimeter dan panjang badan 97 sentimeter.

"Hasil pengecekan kesehatan dan pengukuran morfometri anak gajah yang dilakukan tim Balai Besar KSDA Riau berat badannya 75,5 kg berjenis kelamin betina," jelas Genman di Pekanbaru, Senin.

Saat ini, jelas Genman, kondisi induk dan anak gajah dalam keadaan sehat dan menunjukkan vitalitas normal.

Baca juga: Gajah Betina Berusia 41 Tahun di TN Tesso Nilo Melahirkan, Hasil Breeding dengan Gajah Liar

Anak gajah tersebut lahir dari induk betina Fuja yang berusia 20 tahun dan induk jantan Sarma berusia 25 tahun yang berasal dari hasil evakuasi akibat jerat satwa di wilayah Kampar Kiri, Riau, pada 2008.

"Bayi gajah ini lahir dari induk gajah betina bernama Fuja (20) dan induk jantan bernama Sarma (25) yang berasal dari hasil evakuasi akibat korban jerat satwa di wilayah Kampar Kiri pada tahun 2008," jelas Genman.

Paska kelahiran, tim dokter hewan dan perawat medis satwa dari Balai Besar KSDA Riau terus melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi kesehatan induk dan anak gajah tersebut.

"Ini kabar gembira anak gajah ini lahir di hari ke-27 Ramadhan 1445 H, yakni sepuluh hari terakhir bulan Ramadan Tahun 2024 M. semoga menjadi cahaya kebaikan bagi dunia konservasi," harap Genman. (*)

Baca juga: Belasan Ekor Gajah Mengamuk di Kelurahan Maharani dan Rantau Panjang, Diusir BKSDA Pakai Mercun

Bayi gajah lahir dari induk betina Fuja yang berusia 20 tahun dan induk jantan Sarma berusia 25 tahun di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Sebanga, Riau, Sabtu (6/4/2024). (humas)

Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: