Lapas Suliki Lahirkan Inovasi Program Kemandirian Budidaya Maggot BSF
"Harus teliti dan setiap hari kita lihat, karena ada saja serangga seperti semut yang bisa mengganggu," terangnya.
"Kita kontrol dari serangga maupun hama dan kita kasih makan sisa sampah sayuran sampai jadi maggot dewasa," ungkapnya.
Pando menambahkan, untuk maggot kering, ada beberapa proses yaitu proses pemisahan magot di dalam ember atau media budidaya untuk direbus dan dikeringkan, agar kadar airnya berkurang.
Baca juga: 20 WBP Lapas Suliki Ikuti Pelatihan Pembuatan Jas Hujan
Sedangkan maggot BSF basah, bisa langsung dipacking dengan botol dan diberi lubang udara.
Budidaya maggot di Lapas Suliki menjadikan WBP dapat memiliki Ilmu dan pengalaman. Kelak, setelah bebas, dapat memanfaatkan sampah organik menggunakan maggot BSF sebagai larva, dalam mengurai sampah organik dan menjadi nilai jual untuk pakan ikan dan ternak.
Maggot BSF kering dijual seharga Rp15 ribu per psc dan maggot basah dijual sekitar Rp10 ribu per psc. (*)
Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Pergup Tata Niaga Gambir Disiapkan, Gubernur Sumbar: Garap Potensi Produk Turunannya
- Sumbar Siapkan Pergub Tata Niaga Gambir untuk Ciptakan Standar Harga dan Kualitas, Ini Respon Petani dan Pengusaha
- PKL Menjamur, Fly Over Kelok Sembilan akan Ditata Ulang, Audy: Konsultan Profesional Dilibatkan
- Pengusaha Tambang Perbaiki Kerusakan Jalan Sitangkai, Ini kata Gubernur Sumbar
- Pasokan Air dari Batang Tabik ke Nagari Mungo Terhenti, Budidaya Ikan Gurame Merah Terancam, Padahal Punya Paten KKP