Nevi Zuairina; Silat Merupakan Warisan Budaya yang Perlu Terus Diwariskan

PADANG PARIAMAN (9/10/2023) - Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Sumatera Barat II, Nevi Zuairina menggarisbawahi pentingnya melestarikan warisan budaya, Pencak Silat. Menurut Nevi, seni bela diri tradisional Minangkabau ini perlu terus dilestarikan.

"Saya bangga bisa hadir di sini hari ini dan menyaksikan kemampuan luar biasa dari pendekar-pendekar muda Minangkabau. Pencak Silat adalah salah satu aset budaya yang sangat berharga. Kita harus bekerja sama untuk melestarikannya agar tetap hidup dan berkembang," kata Nevi di Padang Pariaman, Sabtu.

Hal itu dikatakan Nevi, saat menghadiri malewakangala enam pandekar perguruan Karang Indah di Korong Kabun, Nagari Sungai Buluh Selatan, Kecamatan Batang Anai.

Pencak Silat sebagai seni bela diri tradisional Indonesia, terang dia, memiliki akar yang kuat di Minangkabau dan telah menjadi bagian integral dari kehidupan dan budaya masyarakat.

Baca juga: Garuda Nusantara Championship Open 2023 Berhadiah Puluhan Juta, Ini Kontak Pendaftaran

Dengan mendukung upaya pelestarian dan pengembangan Pencak Silat, politisi PKS ini berkomitmen untuk menjaga identitas budaya yang kaya di daerahnya.

Malewakan Gala 6 pandekar perguruan Karang Indah ini juga adi ajang untuk memperlihatkan kepiawaian dan keterampilan para pendekar dalam berbagai gerakan Pencak Silat.

Acara ini mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat dan jadi langkah positif dalam upaya melestarikan budaya asli Minangkabau.

Aktivis perempuan Sumatera Barat ini mengucapkan terima kasih pada semua yang hadir. Menurutnya, acara ini bukan hanya sebuah perayaan keahlian pandekar, tetapi juga upaya bersama untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Minangkabau, Pencak Silat.

Baca juga: Supardi Tutup Kejurda Pencak Silat Tingkat Sumbar, Ini Pesannya

"Mari kita bersatu tangan dalam menjaga tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur kita ini. Pencak Silat adalah warisan berharga yang perlu kita pelihara, sebarkan dan wariskan kepada generasi mendatang," ungkapnya.

Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: