Durian Siak, Ditanam Keluarga Sultan Siak Ratusan Tahun Lalu
Perempuan yang juga kerab disapa Itin Tembaga itu, berjualan durian tepat di pinggir jalan lintas Dayun-Siak. Lokasinya berada tidak jauh dari kebun durian miliknya.
Itin juga membolehkan, jika ada pembeli durian yang ingin menikmati durian langsung di kebunnya. Pehobi durian, bisa memandang suasana rimbun dan asri dari sebuah pondok kayu yang dibangun di tengah hamparan kebun durian milik ibu beranak satu itu.
"Di kebun kami ada tujuh pokok (pohon) durian. Panennya satu kali setiap 1 tahun. Saat ini yang sedang panen hanya tiga pokok. 1 pokok durian bisa menghasilkan 300 buah durian. Ada juga yang 100 durian per pokok," ungkapnya.
Baca juga: Bupati Siak Bawa Rombongan ke Agam, Pelajari Pemekaran dan Pemilihan Kepala Desa secara e-Voting
"Jenis durian di sini bermacam-macam, ada durian tembaga, durian susu, dan durian jengkol," ucap Itin seraya menjelaskan.
Di Kampung Agam, buah berkulit keras, beduri dan berlekuk-lekuk runcing itu sering kali diburu pehobi durian dari daerah jiran, yakni Kota Pekanbaru dan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Bahkan ada yang bersambang dari DKI Jakarta.
Pehobi bernama Ridho Ardiansyah mengaku puas, setelah mencicipi durian tembaga di kebun milik Itin. Menurut dia, rasanya manis legit dan berserat. Harga per buah durian relatif sepadan dengan rasa buahnya.
"Rasanya enak, manis, dan legit. Harganya juga paslah, sesuai cita rasa. Tidak menyesal jauh-jauh datang dari Jakarta untuk menikmati durian ini," kata Ridho, ASN yang bekerja di Badan Penghubung Provinsi Riau, di kawasan Jakarta Timur. (*)
Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: