Jurnalis Diintimidasi saat Polda Sumbar Pulangkan Pendemo Air Bangis dengan Represif, Ini Pernyataan Sikap AJI, PFI dan IJTI

Minggu, 06 Agustus 2023, 08:44 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Jurnalis Diintimidasi saat Polda Sumbar Pulangkan Pendemo Air Bangis dengan Represif, Ini...
Ilustrasi.

PADANG (6/8/2023) -- Pemulangan masyarakat Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat yang telah bertahan di Masjid Raya Sumbar setelah menggelar demonstrasi sejak 31 Juli hingga 4 Agustus 2023 di Kantor Gubernur Sumatera Barat berakhir ricuh.

Aparat bersenjata, melakukan tindakan represif pada warga dengan cara memulangkan mereka dengan paksaan. Sejumlah jurnalis yang sedang melaksanakan tugas jurnalistiknya di Masjid Raya Sumatera Barat pada Sabtu 5 Agustus 2023 itu, tak luput dari tindakan represif aparat.

"Sedikitnya, 4 orang jurnalis di lokasi kejadian, mendapatkan kekerasan, intimidasi dan penghalangan oleh personil kepolisian," ungkap Ketua AJI Padang, PFI Padang dan IJTI Sumbar, dalam pernyataan sikapnya, yang diterima, Ahad.

Kronologis

Baca juga: Fadli Zon Buka Pameran Nasional Filateli Sumbarphex 2023 di Bukittinggi

Saat itu, sedang terjadi kerusuhan dalam proses pemulangan warga. Dari data yang didapatkan AJI Padang, 4 jurnalis yang jadi korban, salah seorangnya yakni jurnalis Tribunnews, Nandito Putra.

Dia dipiting oleh polisi berpakaian bebas, saat sedang merekam kondisi sambil live streaming untuk medianya. Ia sebelumnya juga dilarang mengambil gambar dan ponselnya juga berupaya direnggut.

Nandito menjelaskan, sekitar pukul 15.30 WIB, dirinya sedang melakukan siaran langsung di Facebook Tribunpadang.com dan merekam situasi pemulangan warag Jorong Pigogah Pati Bubur di pelataran Masjid Raya Sumbar.

Mulanya kegiatan siaran langsung berjalan lancar, tanpa ada gangguan. Setelah dua menit merekam kondisi warga, dirinya mengarahkan kamera ke arah aparat polisi yang sedang menarik-narik seorang perempuan.

Baca juga: Lailatul Ijtima' PWNU Sumbar; Nahdliyin Jangan Berguru ke Mbah Google

"Saya mengikuti kerumunan itu, hingga jarak lebih kurang tiga meter. Namun tiba-tiba saat saya merekam, tiba-tiba datang beberapa orang berpakaian preman dan menarik saya."

Halaman:

Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: