Ide Usaha di Desa: Berkebun Timun, Sekali Panen bisa Hasilkan Rp112 Juta, Ini Triknya

Jumat, 28 Juli 2023, 12:40 WIB | Bisnis | Nasional
Ide Usaha di Desa: Berkebun Timun, Sekali Panen bisa Hasilkan Rp112 Juta, Ini Triknya
Ilustrasi ide usaha bertani timun sekali panen bisa ngomzet Rp112 juta. (Pinterest/Canva)
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Biasanya grafik produksi timun di awal masa panen akan terus meningkat hingga titik puncak, dan akan mulai menurun di akhir masa-masa panen.

Berapa Keuntungan Bertani Timun?

Jika produksi timun per sekali panen itu rata-rata 0,23 kg per pokok, maka untuk saru hektar lahan dengan jumlah populasi 15.000 pokok memiliki potensi produksi sekitar 3,5 ton.

Itu jumlah yang di dapatkan untuk per sekali panennya. Nah seperti yang dilihat di pasaran, sekarang itu harga timun sekitar Rp8 ribu per kg.

Jika diestimasikan 3,5 ton dikali Rp8000 sama dengan Rp28 juta omzet yang didapatkan dalam sekali panen.

Bayangkan saja kamu bisa panen sebanyak 4 kali dari sekali tanam, maka omzet yang di dapat sebanyak Rp28 juta x 4 = Rp112 juta.

Padahal modal pokok awal hanya sekitar Rp22,5 Juta, tapi untung yang didapatkan berkali-kali lipat.

Jumlah produksi yang begitu besar tentunya kamu akan merasa kebingungan bagaimana dalam pemasarannya. Nah untuk kondisi ini biasanya para petani akan langsung menjual timun ke pihak tengkulak.

Hal ini wajar saja, karena timun itu termasuk jenis komoditas yang memiliki kandungan air yang cukup besar dan sebagian besar dikonsumsi dalam kondisi yang masih segar.

Ya pastinya ini sangat beresiko sekali jika mempertahankan produk untuk kurun waktu yang tertentu tanpa perlakuan khusus.

Apalagi dalam jumlah yang relatif besar kondisi ini, menuntut kamu sebagai petani untuk mengetahui teknik panen dan penanganan pasca panen timun itu secara tepat.

Karena menjalankan setiap usaha atau bisnis tentu tidak selalu semulus seperti apa yang kamu harapkan, yang namanya tantangan dan juga hambatan itu mungkin saja terjadi.

Halaman:

Penulis: Rumpun2
Editor: Rumpun1
Sumber:

Bagikan: