Tangsi Belanda di Kabupaten Siak, Jejak Arsitektur Kolonial di Negeri Jajahan

Kamis, 27 Juli 2023, 18:00 WIB | Wisata | Provinsi Riau
Tangsi Belanda di Kabupaten Siak, Jejak Arsitektur Kolonial di Negeri Jajahan
Tangsi Belanda, berdiri sejak abad ke-18 lalu atau pada masa Sultan Siak ke-9, Sultan Asy-Syaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin. (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

Gedung F yang paling belakang itu dahulu dijadikan tempat makan para tentara.

Sebenarnya, bangunan itu ada dua namun yang sudah dibangun Kementerian PUPR satu unit gedung yang berada paling belakang. Karena berdasarkan hasil identifikasi tim ahli, strukturnya dinyatakan lebih lengkap.

Sementara, bangunan kedua hanya tersisa tapak pondasinya saja. Akhirnya pemerintah mengemas sebagai objek tapak situs, untuk menceritakan bahwa dulu pernah ada bangunan yang identik dengan bangunan di sebelahnya.

Bahkan, menggunakan modifikasi pencahayaan untuk menambah nilai estetika.

Kompleks Tangsi Belanda ini juga sangat cocok dijadikan lokasi studi seni arsitektur bangunan kolonial abad 19, khususnya bagi mahasiswa teknik sipil.

Pemkab Siak berharap aset kompleks tangsi bisa tetap lestari melalui peran suatu badan pengelola situs cagar budaya yang ada di kota pusaka.

"Supaya kita tak hanya mendapatkan nilai tambah magnet pariwisata, namun situsnya tetap terjaga dan bisa diwariskan untuk generasi masa depan," ucap Irving. (*)

Halaman:
1 2 3
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: